Selasa, 04 Oktober 2011

[SoKyu Couple] 사랑하기때문에우리규현오빠

"Selamat siang, anak-anak!"
"Selamat siang, sonsaengnim," ujar para siswa-siswi serentak ketika guru Bahasa Inggris mereka memasuki ruangan persegi empat XI-7 itu.
"Hari ini merupakan jadwal kalian untuk mempersembahkan sebuah analytical exposition masing-masing di depan kelas, bukan begitu?" guru berparas ayu itu bertanya kepada para muridnya.
"Ne, Saem!" kata seorang siswa bersemangat. Nampaknya ia telah mengerjakan tugasnya dengan baik dan tak sabar untuk segera mempresentasikannya di depan kelas.
"Heh, MaRi-ya!" Sora menyentak lengan Jang MaRi yang duduk di bangku sebelahnya, "bagaimana dengan tugasmu? Sudah kau kerjakan?"
"Emm... sudah kok, kau?"
"Hmmm, sudah sih tapi aku masih belum terlalu yakin... Yah, wajar kau tenang-tenang saja dari tadi," Sora membenarkan posisi duduknya. Ia meremas-remas kertas lusuh di genggamannya. "Oke, so why English is really important to be learned these days? Well, I have several reasons. Firstly..."
"Ahhh~~ aku belum hafal, bagaimana ini?"
Sora melirik temannya, "kenapa kau ini?"
"Belum hafal," katanya lemas.
 "Sudahlah, tenang saja! Kau pasti bisa!" Sora memberikan sugesti positif pada temannya. "Lihatlah Jang MaRi! Ia terlihat begitu tenang!"
"Itu karena aku sudah mengahaflkan teksku dari rumah," tukas Jang MaRi santai seakan tanpa beban.
"Iya iya," Sora kembali menekuni kertas yang ia genggam.
"Baiklah, mari kita mulai sekarang anak-anak! Kita mulai dari..." Guru Bahasa Inggris itu membaca nama-nama yang tertera di atas absensi kelas, "Choi Sora."
Jderrrrr~~
Baru kali ini Sora merasa kaget dibuat Guru Bahasa Inggris yang baru beberapa bulan mengajarnya itu.
"Mwoya? Aku? Jinccayo? Wae? Kenapa harus aku?" Jantung Sora mulai berdebar sedikit lebih kencang dari sebelumnya. Keringat dingin mulai bercucuran dari dahi dan tengkuknya. Kenapa juga dari sekian banyak murid penghuni kelas ini harus dia yang ditunjuk pertama?
"Bagaimana ini?" kata Sora pada Jang MaRi, ia hanya mengedikkan bahu pada Sora.
Mau tidak mau Sora menjangkahkan kakinya ke depan meja Guru. "Ini, Saem!" Sora menyerahkan teks yang berisi analytical exposition nya.
Sora kemudian berdiri di depan kelas, menghadap ke wajah seluruh teman-teman sekelasnya untuk yang pertama kali setelah beberapa bulan ini.
"Ini langsung atau pembukaan dulu, Saem?" tanya Sora sedikit kikuk.
"Berikan pembukaannya dulu!"
Sora menelan ludah berat, ia tidak tahu apa yang harus ia lakukan detik ini juga, otaknya tiba-tiba mengingat kejadian pagi ini sebelum ia berangkat ke sekolah.
*****
"Ahh~ tidak! Sabunku habis, lalu aku mandi pakai apa?" Sora bertanya pada dirinya sendiri. Saat ini ia sedang berdiri di dalam kamar mandi yang ada di rumahnya.
"Bagaimana ini? Aku kan harus segera mandi dan pergi ke sekolah," keluh Sora.
Sora menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal, berharap agar ia segera mendapatkan jalan keluar.
"Tidak mungkin aku tidak mandi, pasti bau!" Sora akhirnya memutuskan untuk berpindah ke dalam kamarnya. Ia mengambil ransel hitamnya. Namun ada yang ganjil di sini. Tas yang berkapasitas ekstra itu tidak hanya diisi buku-buku pelajaran yang biasa Sora bawa ke sekolah, tetapi juga berisi pakaian seragam dan handuk beserta sikat gigi. Setelah selesai mengepak barang-barang yang dirasa perlu, Sora segera melangkah menuju pintu keluar, tak lupa ia memakai Hoodie yang tergeletak di atas kasur.
"Baiklah, tidak ada jalan lain. Ini satu-satunya cara yang dapat terlintas dalam benakku," ujar Sora.
Saat ini Sora sedang berada di depan salah satu gedung Sharp Star City, Tower C lebih tepatnya. Sora tahu benar gedung 50 lantai apa yang ada di hadapannya. Di salah satu lantai gedung inilah terdapat orang yang sangat berarti dalam hidup Sora.
Sora berjalan masuk melewati basement. Seorang pria bertubuh kekar dan berbusana jass hitam bak bodyguard menghadang langkahnya. "Maaf anda siapa? Dan ada perlu apa?"
"Annyeonghaseiyo, ahjussi," sapa Sora. "Ini aku, gadis yang waktu itu bersama dia. Apa anda ingat?"
"Siapa namamu?"
"Sora, Choi Sora!"
"Ahh~ iya aku ingat, kau pacarnya kan?"
"Emm...bisa dibilang begitu," Sora menggaruk-garuk pipinya yang sebenarnya tidak gatal sama sekali, "jadi bolehkah aku ke atas menemuinya?"
"Baiklah, silahkan saja, Choi Sora-ssi! Lagi pula dia sudah berpesan kalau sewaktu-waktu kau datang berkunjung, aku harus mempersilahkanmu masuk dengan senang hati," tukas pria itu.
"Terima kasih, kau sudah bekerja keras, ahjussi," kata Sora sebelum ia meninggalkan pria itu menuju pintu elevator.
Sora memencet tombol pada dinding elevator itu. "Mari menuju ke lantai sebelas, Choi Sora," ujarnya pada dirinya sendiri.
Saat ini Sora sudah berada di depan sebuah pintu di lantai sebelas. Ya, kali ini hanya pintu itulah yang memisahkan Sora dengan dia.
"Baiklah, aku sudah ada di sini, tak ada jalan kembali," Sora memencet bel pintu.
Tak kunjung ada yang membukakan pintu, Sora memencet bel lagi. "Ayo cepat! Aku bisa telat kalau lama-lama," keluh Sora, ia meperhatikan sekitarnya. Ada beberapa kamera pengintai yang terpasang di langit-langit. Sora yakin sekali bahwa tidak ada fans lain yang bisa sampai pada titik ini. Apartment mewah berlantai 50 ini memiliki fasilitas yang sungguh bagus, bahkan memiliki pusat perbelanjaan dan gym sendiri. Privasi orang yang tinggal di sini pun terjaga dengan baik, sistem keamanannya sungguh ketat dan sulit ditembus oleh fans. Setiap tamu yang berkunjung selalu dipantau oleh kamera pengawas.
Seseorang membuka pintu, "tunggu sebentar, Sora-ya!"
Tentu saja sosok itu tahu kalau Sora yang datang, "pasti tahu dari intercom ya, Sungmin oppa?" tanya Sora memastikan.
"Emm... Ngomong-ngomong, kenapa kau datang kemari sepagi ini? Pacarmu saja masih tertidur pulas karena kelelahan setelah perform semalam."
"Setidaknya persilahkan tamu untuk masuk terlebih dahulu, oppa!" Sora cemberut karena Sungmin tidak mempersilahkannya masuk.
"Ahh~ iya, maaf! Ayo masuk!"
Sora memasuki apartment tempat sebagian member Super Junior tinggal, Eunhyuk, Ryeowook, Yesung, Sungmin, dan Kyuhyun.
Banyak sepatu berserakan ketika Sora masuk, bahkan ada sebuah sepeda gunung tergeletak di dekat tempat penyimpanan sepatu.
"Sepeda siapa ini, oppa?" tanya Sora penasaran.
"Oh ini, sepedanya Donghae."
"Bukannya dia tinggal di lantai dua belas bersama Lee Teuk ahjussi, Heechul ahjussi, dan Shindong oppa?" Sora memang suka sekali memanggil Lee Teuk dan Heechul dengan embel-embel 'ahjussi' untuk menggoda mereka.
"Iya memang benar, tapi ia meninggalkannya di sini kemarin."
Sora terus melangkah ke dalam apartment.
"Oi, Sora selamat pagi!" sapa Eunhyuk.
"Pagi, oppa!"
"Kenapa kau datang kemari pagi buta seperti ini?" tanya Yesung.
Eunhyuk dan Yesung sedang duduk di meja makan, menanti sarapan yang sedang dimasakkan oleh Ryeowook.
"Iya, tidak biasanya," tambah Eunhyuk.
Sora menelan ludahnya, seakan ia menjadi bisu seketika. Suaranya tercekat setiap ingin menjawab pertanyaan itu.
"Sebenarnya, emm... bagaimana ya aku mengatakannya?" Sora bermain dengan jarinya.
"Bukannya hari ini hari rabu ya? Memangnya kau tidak sekolah, Sora-ya?" tanya Yesung.
"Emm.. itu dia oppa! Hari ini aku ada test, dan aku harus masuk sekolah."
"Lalu kenapa kau malah ada di sini? Seharusnya kau bersiap-siap untuk pergi ke sekolah di jam-jam segini," tukas Sungmin.
"Aku kehabisan sabun mandi," kata Sora malu-malu.
"Lalu?"
"Lalu aku harus mandi!"
Eunhyuk memasang tampang cengo, "lalu kenapa kau di sini?"
"Karena aku harus mandi, oppa!" ulang Sora dengan sedikit jengkel.
"Jadi, kau mau numpang mandi, begitu kah?" tanya Yesung memastikan.
"Iya kalau boleh," Sora menjawab dengan pelan.
"Ahh~ jadi begitu, boleh saja!" Sungmin bergumam.
"Tentu saja boleh," Eunhyuk mendekati Sora, kemudian merangkul bahunya, "bagaimana kalau aku mandikan saja, Sora-ya?" Eunhyuk mengerlingkan matanya jahil.
Sora melotot, hampir saja melempar tas beratnya pada muka yadong Eunhyuk.
"Tidak boleh!!" teriak Kyuhyun yang entah sejak kapan sudah bangun dari tidurnya. Ia terlihat begitu berantakan, rambutnya acak-acakan dan jerawatnya di wajah terlihat begitu jelas tanpa make up.
"Aigoo, pacarnya marah tuh, Eunhyuk-ah!" goda Sungmin.
"Sebaiknya kau jauhkan tanganmu dari bahu pacar magnae kita kalau kau mau selamat dunia akhirat," timpal Yesung.
Eunhyuk pun mengikuti saran Yesung, ia menghampiri Kyuhyun dengan senyum yang penuh arti.
"Kalau begitu biar Kyuhyun saja yang mema..awww..." Eunhyuk mendapatkan sambitan slipper dari Kyuhyun. "Jangan sembarangan, Eunhyuk-ssi!" ujar Kyuhyun sangar.
Sungmin dan Yesung tertawa terbahak-bahak melihat adegan tersebut.
"Ahh~ aku sudah tak punya banyak waktu lagi, jadi apa aku bisa pinjam kamar mandinya sekarang?" kata Sora menengahi.
"Choi Sora!" ujar Kyuhyun, "kemari kau!" ia mengisyaratkan untuk mengikuti Kyuhyun.
"Kenapa?" Sora mengikuti Kyuhyun di belakang.
"Kenapa kau kemari?"
 "Aku harus mandi."
"Kamar mandimu kenapa? Rusak?"
"Tidak!"
"Lalu?"
"Aku kehabisan sabun."
"Lalu kenapa kau kemari?"
"Sudah kubilang aku harus mandi tetapi aku kehabisan sabun!"
"Kau kira apartment ini toko sabun?"
"Bukannya begitu, hanya saja..."
"Baiklah baik," Kyuhyun tak mau mulai berdebat dengan Sora, "ngomong-ngomong, apa kau butuh handuk atau sesuatu?"
"Tidak! Aku sudah bawa dari rumah kok."
"Yasudah, mandi saja di kamar mandi yang dekat dengan kamarku," saran Kyuhyun seraya menggiring Sora ke kamar mandi yang berada tepat di sebelah kamarnya.
Di kamar mandi, Sora mengamati semua yang ada di sana. Potret tempat dan strukturnya, seluruh interior yang mampu ia tangkap dengan panca indera penglihatannya. Ia melihat ada dua buah sikat gigi di dekat wash towel, "yang warna pink pasti punya Sungmin oppa, dan yang biru pasti kepunyaan Kyuhyun," ujar Sora menebak-nebak.
Sora kemudian segera beralih ke shower, entah kenapa jantungnya jadi berdebar-debar. Tempat ini, dimana ia sedang menapak, adalah tempat yang biasanya Kyuhyun gunakan untuk mandi. Kali ini, gilirannya yang menggunakannya. Tak pernah tebayang walau sedetik pun dalam benak Sora untuk mandi di tempat ini. Sungguh merupakan suatu keajaiban, pikirnya.
Beberapa menit pun berlalu, Sora selesai mandi. Ia sudah mengganti pakaian yang tadi ia kenakan dengan seragam sekolah yang sudah ia gunakan selama satu tahun kebelakang, dan masih akan ia gunakan selama dua tahun kedepan.
"Kenapa gadis selalu membutuhkan waktu yang lama untuk mandi?" protes Yesung.
"Ini masih belum apa-apa, Yesung hyung!" ujar Sungmin.
"Kalau Sora membutuhkan waktu setengah jam untuk mandi, sementara Shi Kyo membutuhkan waktu satu jam untuk mandi," timpal Eunhyuk.
"Belum lagi waktu untuk berdandan," tambah Sungmin.
"Kalian sedang membicarakan apa?" tanya Ryeowook dengan membawa sepanci Seollongtang panas.
"Masalah gadis," jawab Kyuhyun tanpa diminta.
Sora men-cangklong ranselnya. "Aku sudah selesai mandi," wajahnya terlihat begitu segar, "terima kasih telah mengijinkanku mandi disini."
"Tidak gratis ya!" ujar Eunhyuk menggoda.
Kyuhyun segera memukul kepala Eunhyuk dengan sendok yang ada di hadapannya, "aww.. kenapa memukulku lagi, huh?" Eunhyuk menggosok kepalanya yang terasa sakit.
"Jangan macam-macam kau, Eunhyuk-ah!" kata Kyuhyun dengan tanpa rasa hormat.
"Ya, Cho Kyuhyun! Setidaknya panggil aku 'hyung'! Aku ini kan lebih tua dua tahun darimu," protes Eunhyuk.
"Tidak mau!"
"Sora-ya, ayo sarapan sama-sama!" ajak Ryeowook pada Sora.
"Ahh~ terima kasih, oppa! Tapi aku harus segera berangkat ke sekolah, sudah jam setengah tujuh, aku bisa telat," kata Sora.
"Tapi kau butuh sarapan sebagai asupan gizi! Kalau tidak sarapan bagaimana kau bisa berpikir dengan jernih?" Kyuhyun mengacungkan sendoknya tinggi-tinggi ke udara.
"Melihat wajahmu saja sudah membuatku tidak bisa berpikiran jernih, Cho Kyuhyun-ssi," jawab Sora enteng. Hal itu membuat Sungmin, Yesung, dan Eunhyuk menahan tawa mereka.
"Aku akan membungkuskan makanan untukmu, Sora-ya! Tunggulah sebentar!" kata Ryeowook.
"Tidak usah, oppa! Aku tak mau lebih merepotkan, lagi pula aku bisa sarapan di kantin sekolah," tolak Sora dengan lembut. Ia segera beranjak mendekati pintu keluar, "terima kasih, semuanya! Aku berangkat dulu, annyeong!" katanya.
"Belajar yang rajin ya, Sora-ya!" teriak Sungmin.
"Jangan hanya memikirkan Kyuhyun!" tambah Eunhyuk.
"Jangan lupa beli sarapan di kantin!" ujar Ryeowook.
"Tuntutlah ilmu walau sampai ke negeri China!" Yesung ikut-ikutan. Yang lainny apun sontak menatap Yesung dengan pandangan bingung. "Kenapa menatapku begitu?"
Kyuhyun segera berlari mengejar Sora, "biar aku antar sampai bawah."
Member Super Junior yang lain hanya tersenyum jahil melihat magnae mereka yang begitu peduli terhadap kekasihnya.
"Ya, Choi Sora!" teriak Kyuhyun saat ia sudah sampai di pelataran gedung Sharp Star City, "tunggu!"
Sora menoleh ke asal suara yang memanggilnya, "eh? Apa-apaan kau ini, Cho Kyuhyun-ssi?"
"Ini, kau bisa naik sepeda kan?" Kyuhyun membawa serta sepeda gunugn milik Donghae.
"Tentu saja, tetapi kenapa kau membawa sepeda ini keluar?"
"Untukmu!"
"Mwo?"
"Aku tahu kau pasti akan terlambat jika naik bus ke sekolah, jadi lebih baik kau naik ini saja!" pinta Kyuhyun.
Sora mengamati sepeda gungung kepunyaan Donghae itu, ia terlihat sedikit enggan. Tentu saja Sora mahir sekali menaiki sepeda, she's an expert tetapi kalau dia harus menaiki sepeda gunung dengan rok sekolahnya itu? Rasanya ia akan berpikir ulang.
"Emm...aku tidak yakin, tapi... baiklah!" putus Sora akhirnya.
Sora mengambil alih sepeda gungung tersebut.
"Dan, ini untukmu," Kyuhyun menyerahkan sebungkus chocolate bar kesukaan Sora padanya," aku tahu kau tak akan sempat membeli sarapan di kantin sekolah. Jadi, ambillah ini! Walau tidak mengenyangkan, setidaknya bisa untuk ganjal perut."
Sora terhenyak untuk sesaat. Pria di hadapannya ini sungguh peduli padanya. Selama ini tak ada orang lain yang lebih peduli pada dirinya selain Kyuhyun, bahkan dirinya sendiri saja kalah kalau dibandingkan dengan perhatian yang selalu diberikan Kyuhyun. Sebenarnya Kyuhyun adalah typical orang yang cuek, namun ia tak pernah sekalipun tak perhatian pada Sora selama setahun masa pacaran mereka. Hal itu tentu saja membuat Sora merasa special.
"Gomawo," ujar Sora dengan pipi yang bersemu merah.
Sora mengarahkan tangan kirinya ke kepala Kyuhyun. "Lihatlah! Kau begitu berantakan, Cho Kyuhyun-ssi! Bagaimana kalau ada fans yang melihatmu dengan penampilan seperti ini?" Sora merapikan rambut Kyuhyun dengan tangannya.
"Ketampananku tak akan luntur walau tanpa make up, Choi Sora-ssi! Asal kau tau saja!"
"Ahh~ iya! Aku nyaris lupa bahwa percaya dirimu itu lebih tinggi dari pada khayangan, Cho Kyuhyun-ssi."

"Hari ini kau ada test bukan?" tanya Kyuhyun teringat akan sesuatu.
"Iya, Bahasa Inggris, membacakan Analytical Exposition tanpa teks di depan kelas," jawab Sora.
"Kau pasti bisa, Sora-ssi! Kau pernah melewati yang lebih berat dari pada itu, kan?"
"Emmm.."
"Kalau begitu, ini bukanlah apa-apa untuk seorang yang kuat sepertimu, kau pasti bisa memberikan yang terbaik!" Kyuhyun memberikan sugesti positif pada Sora.
"Baiklah," Sora tersenyum, ia menaiki sepeda gunung Donghae namun belum berniat sedikit pun untuk segera memedalnya, "Bisakah kau nyanyikan aku lagu itu!"
"Lagu yang mana, Sora-ssi?"
"Yang dulu pernah kau nyanyikan di depan Wonder Girls."
"Wonder Girls? Kapan memangnya aku pernah bernyanyi di depan mere..."
"Di depan Hye Rim tepatnya?!"
"Heh?" Kyuhyun tersentak.
"Itu, yang waktu di Come To Play. Masa kau tidak ingat, sih?"
Kyuhyun berpikir sejenak, "Oh, yang dulu itu,"
"Sudah ingat kau rupanya, Cho Kyuhyun-ssi?! Ayo cepat nyanyikan untukku! Aku ingin mendengar lagu itu sekarang agar aku jadi semangat, apa judulnya?"
"Because I Love You,"
"Iya, itu! Aku suka sekali ketika kau menyanyikan lagu ciptaan Ryu Jae Ha itu di Come To Play,"
"Baiklah... tapi ini lagu ballad, bagaimana bisa membuatmu semangat?"
"Sudah jangan banyak protes!"

사랑하기때문에


sa-rang-ha-gi-ddae-moo-ne

처음느낀그대눈빛은혼자만의오해였던가요

cheo-um-nu-kin-gu-dae-noon-bi-chun-hon-ja-ma-nwi-o-hae-yeot-deon-ga-yo

해맑은미소로나를바보로만들었소


hae-mal-gun-mi-so-ro-na-rul-ba-bo-ro-man-du-reot-so

어제는떠나간그대를잊지못하는내가미웠죠

eo-je-nun-ddeo-na-gan-gu-dae-ru-rit-ji-mot-ta-nun-nae-ga-mi-wot-jyo

하지만이젠깨달아요그대만의나였음을


ha-ji-ma-ni-jen-kae-da-ra-yo-gu-dae-ma-nwi-na-yeot-ssu-mul

다시돌아온그대위해내모든것드릴께요


da-si-do-ra-on-gu-dae-wi-hae-nae-mo-dun-geot-du-ril-ke-yo

우리이대로영원히헤어지지않으리

oo-ri-i-dae-ro-yeong-won-hi-he-eo-ji-ji-a-nu-ri

나오직그대만을사랑하기때문에


na-o-jig-gu-dae-ma-nul-ssa-rang-ha-gi-ddae-moo-ne

내곁을더나가던날가슴에품었던


nae-gyeo-tul-deo-na-ga-deon-nal-ga-su-me-poo-meot-deon

분홍빛의수많은추억들이푸르게바래졌소


boon-hong-bi-chwi-soo-ma-nun-choo-eog-du-ri-poo-ru-ge-ba-rae-jyeot-so

어제는떠나간그대를잊지못하는내가미웠죠

eo-je-nun-ddeo-na-gan-gu-dae-ru-rit-ji-mot-ta-nun-nae-ga-mi-wot-jyo

하지만이젠깨달아요그대만의나였음을

ha-ji-ma-ni-jen-kae-da-ra-yo-gu-dae-ma-nwi-na-yeot-ssu-mul

다시돌아온그대위해내모든것드릴께요


da-si-do-ra-on-gu-dae-wi-hae-nae-mo-dun-geot-du-ril-ke-yo

우리이대로영원히헤어지지않으리


oo-ri-i-dae-ro-yeong-won-hi-he-eo-ji-ji-a-nu-ri

나오직그대만을사랑하기때문에....


na-o-jig-gu-dae-ma-nul-ssa-rang-ha-gi-ddae-moo-ne-....

사랑하기때문에....

sa-rang-ha-gi-ddae-moo-ne-....

"Because I Love You
When I First Saw Your Eyes
Did I Misunderstand it?
Using A Bright Smile
You Turned Me Into A Fool
Alright, It's Like This
Because I Love You
To Me The World
Is Really Touching
If I Forget That Moment I Can't Live On
The Short Times We Had
Is So Small"
Sora begitu terpana mendengar Kyuhyun menyanyikan lagu lawas tersebut. Seakan-akan dunianya telah berhenti berputar, ingin sekali ia terus berada pada masa itu.
"Sudah cepat sana berangkat sekolah! Kau bisa terlambat!" peringat Kyuhyun.
"Astaga!" Sora menepuk jidatnya, "iya, baiklah aku berangkat ya, sampai jumpa!" Sora memedal sepeda gunung itu. Ia mengerahkan seluruh tenaganya, "aku akan menelpon nanti."
"Baiklah! Hati-hati di jalan! Choi Sora, fighting!" Kyuhyun melambai-lambaikan tangannya ke udara bebas.
*****
"Choi Sora, cepat dimulai sekarang!" perintah Guru Bahasa Inggris itu pada Sora, membuyarkan lamunan sesaat Sora. 
"Emmm, ba... baik, Saem!"
"Ayo, Choi Sora! Kau pasti bisa! Kau pernah melalui saat-saat yang lebih berat dari pada hal ini. Kau juga pernah menghadapi orang-orang yang lebih banyak dan lebih ahli dari ini. Ini bukan masalah besar! Tunjukkan pada mereka apa yang kau punya, Choi Sora! Fighting!" Sora menasehati dirinya sendiri dalam hati.
"Choi Sora, kau pasti bisa!"
~~~~~
"Apa kau melihat chocolate bar milikku, hyung?" tanya Eunhyuk pada Yesung.
"Tidak! Memangnya kenapa?"
"Aku rasa tadi aku menaruhnya di atas meja makan, tapi kenapa sekarang tidak ada ya?" Eunhyuk menggaruk-garuk tengkuknya, "apa ada orang yang memakannya?"
"Molla~!"
Donghae memasuki apartment member Super Junior di lantai sebelas, "apa ada yang tahu kemana perginya sepeda gunungku?" tanya Donghae pada Eunhyuk dan Yesung yang ada di ruang tengah setelah ia tidak menemukan benda kepunyaannya yang seharusnya berada pada tempatnya.
"Yang ada di dekat penyimpanan sepatu ya?" tanya Yesung memastikan.
"Benar, hyung!"
"Tadi sepertinya dibawa Kyuhyun keluar," jawab Eunhyuk mengingat-ingat kembali.
"Keluar? Kemana?"
"Mengantar Sora ke sekolah mungkin," kata Yesung sambil ngeloyor ke dapur.
"Eh, mana mungkin?" Eunhyuk mengikuti Yesung dari belakang, "Kyuhyun kan ada di kamarnya sekarang."
Donghae pun segera menuju ke kamar Kyuhyun, "hey, Kyuhyun-ah! Kau kemanakan sepeda gunugnku, huh?" tuntut Donghae.
"Sepeda gunung?"
Donghae mengangguk pasti sebagai pengganti jawaban benar.
"Sudah aku kasihkan pada Sora," jawab Kyuhyun tanpa memandang Donghae.
"Ige Mwoya?!?" Donghae merasa seakan baru saja tertubruk kereta express tujuan neraka, "apa katamu?"
"Kau sudah mendengarnya dengan jelas, hyung!" tambah Kyuhyun masih tanpa memandang Donghae.
"Yaaa~ Cho Kyuhyun sialan!" Donghae mencekik leher Kyuhyun tanpa aba-aba, "beraninya kau? Tidak tahu kah kau kalau sepeda itu sangat berharga, huh?!"
"Ahhh~ Donghae hyung! Lepas!"
"Aku akan menggunakan sepeda itu untuk berkencan dengan Hyeri hari ini," ujar Donghae murka.
"Heeeeeeeekk~! Ampun hyung!"
"Tak akan ku ampuni!"
~~THE END~~
Wooooooooooo~~ ini kisah soal disuruh bacain analytical exposition tanpa teks di depan kelas merupakan cerita untuk dunia yang bener-bener aku alamin hari ini di sekolah, sumpah deh! Demi apa Guru Bahasa Inggrisku milih aku buat maju yang pertama? Padahal kan ada 34 murid penghuni kelas XI-7 gitu ya, kenapa musti pilih aku coba? (.___.)a Bener-bener doyan banget deh ini Guru atu bikin aku spot jantung (_ _")v
Pas udah kelar bacain di depan kelas, rasanya emang 'plong' banget dah! Jujur aja, aku bersyukur banget sih dapet giliran awal (ini malah paling awal alias pertama) soalnya bebannya cepat ilang, aku bisa nyantai abis itu. Hehehe~~ dan tadi sehabis aku perform(?) aku malah ga merhatiin temen-temenku yang lagi di depan ngoceh, aku malah mbayangin masa lalu pas dengerin "Grandonggg" pidato dulu. Bahasa Inggrisnya dia itu bagussss banget b(^,^)d secara dia udah pernah pertukaran pelajar ke Yelm, Washington DC selama sepuluh bulan, wajar dong kalau dia udah expert dalam Bahasa Inggris?!! Selain Kyuhyun, dia adalah idolaku sepanjang masa XD wkwkwk

3 komentar:

rindi chan mengatakan...

hah? serius ? gara2 kehabisan sabun tuh ??? daebak ff nya~ :)) oooh.. giliran pertama,, kata anak2 lain kmu bagus bgt baca analytical exposition,, keren ff nya.. kyu.. kyaaaa ><

Mariene Listie mengatakan...

wah asyik bgt gra2 sabun bsa gtu, klu gtu gw alasan apa y biar bsa datng krmah mertua ? lol XD

ChoiSora_CherlynJo mengatakan...

@rindi chan ahahahaha~~ iya lah bener!!! *curcol* pernah suatu pagi aku beneran kehabisan sabun pas mau mandi XD wkwkwk ahhh~ ngga bagus kok :P masih ada yang lebih bagus! maksih ya rin udah mampir dan komen ^^ *lempar Khun sama Eli*
@prinskkiran nyahahaha~~ ya asyik dong, alasan apa ya? kehabisan shampoo boleh dicoba tuh! XD wkwkwk makasih udah baca dan komen ^^

Posting Komentar

☆Created Couples

☆Created Couples
Chocolates♥Chronicles♥Miracles

☆Chronicles Couple

☆Chronicles Couple
Choi Siwon ♥ Cho Kyu Hyun

☆Other Couples

☆Other Couples
another world of Choi Sora's life

☆Uri Chingu

☆Uri Chingu
Choi Sora's Friends