Dear Fishy,
A boy who I would love to give extra care and attention to & also a hug whenever I see his sad face whenever “father” was mention.
Please stay like what you are now and forever
Never let your smile fade away, your tears is as precious as who you are.
You’re such a precious & special boy to all ELFs, please stay healthy and happy as always
You are completely beautiful
I just can’t be without you, boy
HAPPY BIRTHDAY! ♥
*****
Shi Kyo melipat tangannya di depan dada, ia mondar-mandir sedari tadi.
Sesekali Shi Kyo mengecheck ponsel yang ia genggam kalau-kalau ada panggilan masuk tertuju untuknya.
"Yaaa~ Shi Kyo-ya, tidak bisakah kau tenang dan jangan panik?"
"Tidak bisa, Shindong oppa!" Shi Kyo makin grogi menanti telepon dari seseorang yang tak kunjung datang.
"Sudahlah! Pasti dia bisa mengatasinya!" ujar Siwon menenangkan tak jauh dari tempat Shi Kyo berpijak.
Shi Kyo tak mengacuhkan keberadaan pria itu di sekitarnya, ia terus mondar-mandir dan berpura-pura seolah tidak bisa mendengar setiap nada indah yang terlontar dari mulut joker Siwon.
Nampaknya Shi Kyo masih marah terhadap kekasihnya yang telah membuatnya 'umup' belakangan ini.
Shi Kyo seakan merasa bahwa ia terbakar api neraka setiap kali menonton drama yang dibintangi oleh Siwon, ya apalagi kalau bukan drama Poseidon. Banyak adegan-adegan Siwon di sana yang membuat setiap Siwonest seolah ingin bunuh diri karena cemburu melihatnya.
Siwon memandang Shi Kyo dengan tatapan frustasi, ia tidak tahu lagi harus berbuat apa agar supaya Shi Kyo mau memaafkan dan memahami profesinya sebagai penyanyi sekaligus aktor.
Shindong yang sedari tadi berada dalam ruangan yang sama dengan Shi Kyo dan Siwon hanya bisa diam, merasa tak seharusnya ia berada di antara sepasang kekasih yang sedang marahan ini. Siwon-ah, fighting~! batin Shindong dalam hati merasa prihatin terhadap teman satu groupnya itu.
Tak berapa lama ponsel Shi Kyo bergetar tanda ada panggilan masuk, "ahhh~ dia menelpon!"
"Cepat angkat, Shi Kyo-ya!" tukas Shindong.
Shi Kyo mendekatkan ponselnya ke telinganya, "yoboseo~!" sapanya, "Sora-ya, bagaimana? Apa semuanya baik-baik saja di sana?"
"Ahhh~ begitu ya? Baiklah! Emmm? Di sini?" Shi Kyo melirik Shindong, "oppa, Sora tanya bagaimana keadaan di sini? Apa semua persiapannya berjalan lancar?"
"Hampir! Tinggal sedikit lagi!" Shindong menjawab seraya memperlihatkan sebuah kotak kado berukuran sedang, percuma saja orang di seberang telepon tidak akan bisa melihatnya.
"Kau tenang saja Sora-ya! Di sini sudah teratasi dengan baik! Baiklah! Cepat selesaikan urusan di sana! Bye~!" Shi Kyo menutup sambungan telephone dengan Sora.
"Apa katanya?" tanya Siwon.
Shi Kyo tak menjawab.
"Apa mereka sudah hampir selesai?" kali ini Shindong yang bertanya.
"Kata Sora, mereka hanya butuh sedikit polesan terakhir, mungkin tiga puluh menit lagi mereka akan tiba di sini," Shi Kyo membantu Shindong membersihkan sisa-sisa kertas yang digunting.
Shindong mengangguk sekilas, "aku tidak sabar untuk nanti melihat bagaimana ekspresinya," Shi Kyo tersenyum tipis, "aku juga sama!"
"Siwon-ah! Kau bantulah Shi Kyo bereskan semua kertas-kertas dan pita-pita ini!" ujar Shindong.
"Eh? Aku? Kau mau kemana memangnya, hyung?" tanya Siwon kaget.
"Aku harus mengambil sesuatu yang tertinggal di lantai bawah," Shindong beralasan.
"Oh! Kurae? Baiklah!"
Shindong berjalan keluar dorm yang ada di lantai dua belas gedung Sharp Star City tower C itu.
Sesungguhnya, ia hanya ingin meninggalkan Siwon dan Shi Kyo berdua saja dalam dorm, menurutnya mereka memang butuh waktu untuk bicara empat mata dan segera menyelesaikan masalah di antara keduanya.
Setelah kepergian Shindong yang sebenarnya sudah diketahui oleh Siwon dan Shi Kyo bahwa itu hanya sandiwara, tak ada yang mulai pembicaraan di antara keduanya. Baik Siwon maupun Shi Kyo sama-sama diam membisu, bergelut dengan pikiran mereka masing-masing. Entah apa yang sedang mereka pikirkan.
*****
"Yaaa~ Choi Sora!" teriak Hyeri memanggil Sora yang tersenyum-senyum sendiri tidak jelas, "kenapa kau melakukan ini padaku?"
"Apa? Melakukan apa memangnya, onnie?" Sora menahan tawa, ia membekap mulutnya sendiri namun masih tetap memandangi pantulan tubuh Hyeri yang terpatri dalam cermin saloon itu.
"Ini! Kenapa aku harus duduk di kursi saloon ini sekarang? Bukannya tadi kau bilang mau mengajakku ke dorm Super Junior? Jangan berani berbohong padaku, Sora-ssi!" Hyeri marah-marah pada Sora yang ada di belakangnya.
"Aku tidak bohong kok, onnie! Setelah ini kita akan ke sana," Sora berusaha menenangkan sahabatnya yang satu itu, "tapi sebelum kita ke sana kau harus mendapat perawatan khusus di salon kecantikan ini."
"Wae?"
"Karena... karena...yah pokoknya kau harus perawatan!" Sora beralih menatap seorang stylist yang sedang memodifikasi rambut Hyeri, "maaf, apa bagian itu tidak dipotong terlalu pendek?"
"Tidak nona! Poni ini akan terlihat serasi dengan gaya rambut nona ini," stylist itu tersenyum, namun matanya tetap terfokus pada pantulan Hyeri di cermin, "apakah anda menginginkan sedikit pewarnaan pada rambut anda?" tanyanya pada Hyeri.
"Eh? Aniyo! Aku tidak mau mewarnai rambut hitamku!" tolak Hyeri mentah-mentah.
"Ahhh~ onnie!" rengek Sora, "sedikit saja pasti bagus, kan?!"
"Tidak! Pokoknya aku suka rambut hitam! Titik!"
Sora merong dan menggembungkan pipinya, "tolong berikan yang terbaik untuk gadis keras kepala ini, onnie!" ucapnya pada sang stylist.
"Yaaa~ Choi Sora! Dasar dongsaeng kurang ajar! Kau kira kau tidak keras kepala, huh?"
Sora tidak menggubris omongan Hyeri, ia justru ngloyor keluar dari ruangan tempat Hyeri sedang dirombak habis-habisan.
"Baiklah nona! Setelah ini kita akan melakukan manicure dan pedicure," kata sang stylist.
"Apa? Yaa~ Choi Sora kurang ajar! Kemana kau? Jangan tinggalkan aku!" Hyeri berteriak-teriak dalam saloon tersebut hingga membuat pelanggan yang lain memandangnya penuh minat dan tanda tanya.
"Lebih baik aku telpon dia sekarang," Sora mengeluarkan iPhone 4S nya dari dalam tas ransel yang ia gendong sejak tadi.
"Ayo cepat angkat Cho Kyuhyun!" bisiknya pelan, "ahhh~ yoboseo~! Cho, kau ada di mana sekarang?" tanya Sora pada Kyuhyun yang ada di seberang telepon.
"Oh! Masih di toko bakery? Iya, aku juga masih ada di salon. Sebentar lagi akan selesai, lalu bagaimana denganmu? Ahhh~ kau bersama dengan Ryeowook oppa ya sekarang? Baiklah! Segera selesaikan yang di sana, jangan khawatir! Masalah dorm sudah ditangani oleh Shindong oppa, Siwon oppa, dan Shi Kyo. Emmm...dan...," Sora berpikir sejenak, "ahhh~ sudahlah bye~ Cho!" Sora menutup sambungan telephone dengan Kyuhyun.
Ingin sekali Sora mengatakan sesuatu, namun ia mengurungkan niatnya tersebut, "mungkin lain waktu saja aku katakan masalah itu," putus Sora, ia segera kembali ke dalam ruangan saloon tempat Hyeri berada.
"Choi Sora, kemana saja kau, huh? Kau harusnya tak meninggalkan onnie mu ini sendiri!" tuntut Hyeri.
"Bilang saja tak ada yang diajak ngobrol!" Sora duduk di atas kursi tunggu, "aku baru telpon Kyuhyun."
"Eh? Eiyyy~ tumben kau telpon dia duluan? Aigoo~ semakin hari kau semakin tak bisa ya kalau tidak mendengarkan suaranya?" goda Hyeri.
Sora tak menjawab, kedua pipiya mulai merona merah, mungkin saja itu adalah sebab terselubung kenapa ia menelpon Kyuhyun barusan, namun kali ini ia hanya bisa diam, tidak mungkin kan dia menjawab bahwa ia baru saja menelpon Kyuhyun karena ingin menanyakan perihal persiapan kejutan yang ada diadakan beberapa jam lagi.
Hyeri tidak boleh tahu tentang hal ini, biarkan ini menjadi kejutan bagi mereka berdua.
*****
"Kyuhyun-
ah! Coba kemari sebentar!" perintah Ryeowook.
"Kenapa memangnya?" Kyuhyun menghampiri Ryeowook yang berdiri di dekat etalase yang menjajakan berbagai macam roti, "aku baru saja menelpon Sora, katanya mereka sebentar lagi selesai dari salon, kita juga harus cepat!"
"Emmm," Ryeowook mengangguk, "menurutmu mana yang lebih baik?" Ryeowook membandingkan dua buah kue yang kelihatan begitu menggiurkan siapa pun orang yang melihatnya, "yang kanan atau yang kiri?"
"Terserah kau saja lah, hyung! Menurutku ambil saja semuanya kalau perlu," jawab Kyuhyun dengan enteng seakan tanpa beban sama sekali ketika ia mengatakan itu.
Ryeowook terkekeh, "baiklah, aku rasa kita bisa beli kedua-duanya!" Ryeowook berjalan menuju kasir, "kami mau pesan ini, tolong dibungkuskan!"
Wanita penjaga kasir sedikit tercengang melihat siapa orang yang ada di hadapannya, "Ahh~ aaa..umm..anggg...ba...ba..baik...lah! Tunggu sebentar, Ryeo..Ryeowook-ssi," katanya sedikit nerveous. Ryeowook tersenyum simpul pada wanita itu, mungkin saja ia adalah salah satu dari ELF.
Sementara Ryeowook sedang memmbayar kue yang mereka pesan, Kyuhyun berkeliling toko roti tersebut, hingga ia berhenti pada satu sudut kecil dari toko yang lumayan luas itu. Ada sesuatu yang tiba-tiba menarik perhatiannya.
*****
Sora membolak-balik majalah lama yang ada di hadapannya dengan ganas, "apa-apaan ini? Kenapa semua isi majalah ini membahas skandal mengenai Kyuhyun semuanya? Mulai dari Haneul, artis Thailand, Seohyun, kemudian Victoria, ahhhh~!" Sora membuang majalah itu sembarangan, "berita tidak bermutu!"
"Kau kenapa, Choi Sora-ssi?" tanya Hyeri, ia telah selesai dengan segala kepentingan saloon yang ia sendiri tidak tahu sebenarnya untuk apa ia melakukan semua itu.
Sora mlongo melihat sosok yang ada di hadapannya saat ini, "o...o...onnie? Ini kau?" Sora tergagap melihat Hyeri yang telah bertransformasi menjadi sangat menawan dengan balutan dress cantik dan penampilan yang berbeda dari biasanya. Membuat Sora lupa mengenai berita di majalah lama yang barusan ia baca.
"Kenapa? Aku jadi tampak makin cantik ya?" tanya Hyeri dengan penuh percya diri.
Sora mengangguk, "emmm, kau cantik sekali, onnie!" Sora mengacungkan kedua jempolannya ke udara, memberikan pujian kepada Hyeri, "mokpo pasti salut sekali!" tambah Sora.
Tak ada salahnya sekali-sekali memujinya, untuk hari special ini saja, pikir Sora. "Ayo! Kita harus segera pergi sekarang, onnie!"
"Kemana, Sora-ya?"
"Suatu tempat! Ayo!"
*****
"Sungmin-ah! Ayo cepat bawa baloon-baloon, terompet-terompet dan topi-topi ini ke lantai dua belas!" perintah Yesung.
"Kenapa harus aku, hyung?" Sungmin memasang tampang aegyo, "kenapa tidak kau saja?"
"Sudah lakukan saja! Jangan banyak protes! Aku harus membawa barang-barang lain."
"Apa memangnya yang ingin kau bawa ke lantai atas?"
"Tabung gas!"
"Eh? Untuk apa bawa tabung gas?"
"Meniup baloon!" jawab Yesung polos.
"Mwoya?" Sungmin mlotot seketika, entahlah ia merasa mungkin kepala Yesung ini baru saja terbentur tembok atau semacamnya. "Hyung, lebih baik kau bawa ini ke atas! Biar aku yang urusi sisanya," Sungmin menyerahkan kardus yang berisi baloon, terompet dan topi untuk pesta ulang tahun kepada Yesung.
"Tapi...?"
"Sudahlah, hyung!"
Shindong tiba-tiba masuk ke dalam dorm lantai sebelas itu, "kenapa ini? Semuanya sudah beres?"
"Hampir, hyung!" sahut Sungmin.
"Oh! Baiklah, mari kita selesaikan sekarang! Biar aku bantu!" ujar Shindong.
*****
Sementara semua orang sedang mempersiapkan segala sesuatunya dengan rahasia, Donghae tengah berada di belahan lain dari Seoul bersama dengan dua member Super Junior lain, Lee Teuk dan Eunhyuk.
"Yaaa~ Teukie hyung! Hyukie~! Kenapa kita ada di sini?" tanya Donghae.
"Temani aku sebentar saja, Donghae-ya?!" pinta Lee Teuk.
"Tapi kita kan sudah berada di sini selama tiga jam," ujar Donghae.
"Dan tidak melakukan apapun," timpal Eunhyuk.
"Ayolah! Di sini udaranya enak, bukan begitu, Hyukie-ya?" Lee Teuk mlotot pada Eunhyuk, seakan-akan mengisyaratkan "kita harus bisa menahan Donghae pulang ke dorm sebelum jam yang telah di tentukan, lakukan apapun untuk menghambat waktu! Mengerti Hyukjae-ya?"
Eunhyuk menganggung dengan spontan karena takut kalau-kalau kejadian masa lalu terulang lagi, ia sama sekali tak mau kalau lehernya dicekik lagi oleh Lee Teuk.
Terkadang Eunhyuk berandai-andai kalau saja ia mahir bela diri seperti Sungmin, pasti Lee Teuk tak akan berani macam-macam dengan dirinya. Ya sayangnya hal itu hanya sebatas khayalan singkat Eunhyuk saja.
"Hyung, aku mau pulang sekarang! Aku capek, mau istirahat!" ujar Donghae.
"Andweee~~!" teriak Lee Teuk dan Eunhyuk nyaris bersamaan.
"Kenapa?" tanya Donghae polos, "kenapa tidak boleh?!"
"Pokoknya kita di sini dulu!" tukas Lee Teuk tak mau kalah.
"Tapi, hyung..."
*****
"Iya aku sudah ada di depan dorm kalian, kami akan masuk sekarang! Iya baik! Sudah jangan cerewet kau!" Sora menutup sambungan teleponnya, ia terlihat begitu kesal, tapi entah atas dasar apa ia sendiri juga tidak tahu dengan pasti.
"Kyuhyun yang menelpon?" tanya Hyeri yang berjalan beriringan dengan Sora, Sora mengangguk lemas, "sudahlah! Kenapa kau tiba-tiba jadi bad mood begini, Sora-ya?" Hyeri merangkul bahu Sora.
"Entahlah," Sora mengedikkan bahunya, "aku juga tidak mengerti, onnie."
Sora memencet bell sama seperti sebelumnya, tak berapa lama seseorang membuka pintu, "kalian lama sekali! Ayo cepat masuk!" perintahnya.
"Namanya juga ke salon," Sora merengut, "seperti Shindong oppa tidak tahu urusan wanita saja?!"
Hyeri hanya tersenyum di samping Sora, "annyeonghaseiyo, Shindong oppa!"
"Oi, annyeong~ Hyeri-ya!" Shindong terperangah, "wah kau cantik sekali hari ini, Hyeri-ya!"
Hyeri tersenyum malu-malu. Ia merasa ada yang aneh hari ini, dalam rangka apa ia harus diajak ke saloon dan dirombak habis-habisan seperti ini?
"Jadi secara tidak langsung kau mau bilang kalau Hyeri onnie tidak cantik di hari biasanya?" sela Sora skeptis.
"Ahhh~ anniyo~!" Shindong menjawab dengan cepat, ia menggoyangkan telapak tangannya di depan Hyeri, "bukan itu maksudku."
Hyeri tersenyum simpul, "sudahlah oppa tidak apa-apa! Aku paham kok, Sora memang sedang uring-uringan tidak jelas, jangan hiraukan dia!"
Sora tidak menggubris dan ngoloyor masuk ke dalam dorm.
"Apa di dalam ada Kyuhyun, oppa?" tanya Hyeri pada Shindong, "aku khawatir Sora akan melakukan sesuatu malam ini."
"Eh?"
*****
Ponsel Eunhyuk bergetar dalam saku celananya, menandakan ada sebuah pesan masuk yang minta segera dibaca.
"Hyung, aku kira kita harus segera pulang sekarang," ujar Eunhyuk setelah membaca pesan singkat tersebut.
Lee Teuk mengangguk paham dengan maksud Eunhyuk, "baiklah! Donghaae-ya kajja!"
"Bukankah katamu ingin di sini sedikit lebih lama, hyung?" protes Donghae.
Mungkin ia telah menyadari sesuatu yang tidak beres sedang terjadi.
"Ahhh~ karena kalian terus memaksa ingin pulang, lebih baik kita pulang sekarang, ayo!!"
Donghae memandang Eunhyuk dengan tatapan yang seakan mengisyaratkan "Hyukie-ya, apa yang terjadi dengan Teukie hyung? Apa dia tidak sehat?" sementara Lee Teuk tengah menarik tangan kanan Donghae dan tangan kiri Eunhyuk untuk segera pergi.
Eunhyuk hanya menggeleng, pasrah mengikuti sandiwara yang telah dipersiapkan oleh semua member Super Junior (minus KiBum, Hangeng, KangIn, dan Heechul) beserta Shi Kyo dan Sora.
*****
Lee Teuk membuka pintu dorm lantai dua belas itu, "eh? Kenapa lampunya dimatikan?"
Eunhyuk berjalan di belakang Lee Teuk, sementara Donghae berjalan setelah Eunhyuk.
"Awww~!" Eunhyuk menubruk sesuatu, "apa ini? Tabung gas LPG?! Siapa yang menaruh benda seperti ini di sini sih?"
"Hati-hatilah kalau berjalan, di sini gelap sekali, Hyukie-ya!" peringat Donghae dari belakang.
Lee Teuk menekan tombol untuk menyalakan lampu ruang tengah, dan...
"Saengil chukkae hamnida~! Saengil chukkae hamnida~! Saengil chukkae hamnida uri Mokpo, our sexiest Fishy, Lee Donghae~!" teriak seluruh member Super Junior plus Shi Kyo dan Sora dengan kencang, mereka meniup terompet dan menyanyikan lagu selamat ulang tahun dengan heboh, bahkan ada pula yang ngedance dan hip-hop-an dengan liar, siapa lagi kalau bukan Yesung.
"Eh? Ada apa ini?" Donghae terperangah, ia membekap mulutnya dan tertawa penuh kebahagiaan, matanya juga berkaca-kaca karena terharu, "kalian mempersiapkan ini semua?" Donghae mengedarkan pandangannya memandang setiap sudut ruangan dorm Super Junior yang telah disulap menjadi tempat yang bertebaran pita dan baloon di mana-mana.
Bahkan ada sebuah banner bertuliskan 'Haeppy 26th BirthD-Hae!' dengan font lumayan besar yang sengaja dipasang di tembok.
"Tentu saja kami yang mempersiapkannya! Kau suka oppa?" tanya Shi Kyo mendekati Donghae sambil membawa sebuah kue ulang tahun dengan lilin berbentuk angka 26 di atasnya. Sora mengikuti Shi Kyo dengan membawa sebuah kue ulang tahun juga yang ada lilin berbentuk 'Birthday' diatasnya.
"Emmm," Donghae mengangguk, Donghae merasa terharu dan sangat senang karena tahun ini mereka semua telah mempersiapkan sebuah pesta ulang tahun khusus untuknya.
Tapi ada yang berbeda di sini, sesuatu seperti terlewatkan, ia merasa salah dengan struktur orang yang ada di sekitarnya.
"Ayo tiup lilinnya, oppa!" ujar Sora, "buat permohonan dulu!" tambah Shi Kyo.
Donghae tidak mendengarkan, wajahnya berubah seketika, "ada yang absent?" ia memandang wajah orang-orang yang ada di ruangan itu satu persatu, "kemana 'dia'?" Donghae menyadari ketidak beradaan Hyeri di sekitarnya, "kemana Hyeri?"
Semua orang yang ada di sana tiba-tiba memasang tampang murung, "onnie... dia tidak bisa datang," ujar Sora pelan.
"Kenapa?" air muka Donghae berubah jadi sedih.
"Ia ada urusan penting yang tidak bisa ditinggalkan," jawab Siwon tanpa diminta.
Donghae benar-benar merasa sangat hampa kali ini, kenapa harus di hari ulang tahunnya?
"Sudah Donghae-ya! Jangan bersedih! Kau masih bisa menelpon dia nanti kan?" tukas Lee Teuk berusaha menjadi bijak.
Semua member Super Junior mengerubuni Donghae, mereka berusaha meyakinkan Donghae untuk bergembira di hari ulang tahunnya, tapi bagaimana bisa? Mana mungkin ia bersenang-senang apabila itu berarti tanpa Hyeri di sampingnya? Itu tidak akan berhasil.
*****
Hyeri mondar-mandir dalam kamar Lee Teuk dan Donghae, "kenapa lama sekali sih?" ia merasa gelisah dan tidak tenang.
Tiba-tiba pintu kamar itu terbuka, seseorang menyembulkan kepalanya, "Hyeri-ya! Bersiaplah sebentar lagi!"
"Ahhh~ Sungmin oppa, apakah dia sudah datang?"
"Sudah!" Sungmin melemparkan sebuah topi ulang tahun kepada Hyeri, "pakai itu!"
"Ba...baik!" Hyeri memakai topi itu sesuai dengan arahan Sungmin, ia memainkan jarinya ketika ia sedang gelisah seperti saat ini, "bagaimana reaksinya nanti, ya?" bisiknya pada dirinya sendiri.
*****
"Ayo cepat potong kuenya oppa!"
Donghae memotong kuenya seperti yang diperintah Shi Kyo padanya, entah mengapa rasanya pesta ini sangat tidak menyenangkan tanpa Hyeri.
"Lee Donghae-ssi, kenapa kau murung begitu?" tanya Kyuhyun, "ini kan ulang tahunmu, seharusnya kau bahagia," timpal Siwon.
Yesung dan Shindong diam-diam menahan tawa mereka karena telah berhasil membohongi Donghae.
Sungmin kembali nimbrung bersama dengan saudara-saudaranya yang lain di sekitar Donghae.
Shi Kyo dan Sora saling berbisik kemudian tersenyum penuh arti.
Ryeowook menyuapi Shindong kue ulang tahun yang sudah dipotong oleh Donghae barusan.
"Kelihatannya kau tidak enak badan! Kalau begitu kau istirahat saja di dalam kamar, Donghae-ya!" usul Eunhyuk.
"Tapi kalian kan ada di sini! Mana mungkin aku meninggalkan kalian? Kalian sudah susah payah mempersiapkan pesta ini untukku."
Siwon menggeleng, "apa gunanya kami di sini kalau yang berulang tahun saja seolah tidak di sini?"
"Sudah istirahat saja dulu dalam kamar! Nanti kita lanjutkan lagi! Pesta ini terasa hambar bila kau bersedih," kata Lee Teuk.
Donghae hanya menurut dan masuk ke dalam kamarnya.
Dan tiba-tiba...
"Saengil chukkae hamnida, Lee Donghae-ssi!" ujar seseorang dengan ceria begitu Donghae masuk ke dalam kamar, "kau sudah semakin tua, karenanya bersikaplah lebih dewasa sekarang! Kau sudah bukan lagi anak berusia 5 tahun, kau tahu kan?!"
Donghae tercengang, pupil matanya melebar, "siapa kau? Kenapa ada di dalam kamarku?"
Orang itu tersenyum masam, "yaaa~ mokpo jelek! Kepalamu terbentur tembok, huh? Bagaimana kau lupa siapa aku?"
"Goo Hyeri?" Donghae berteriak kaget, "itu benar kau? Apa yang terjadi dengan rambutmu? Tadi kata Siwon kau tidak bisa datnag, tapi kenapa.... Ahhh~ aku ditipu?!" Donghae menepuk kepalanya sendiri, "dasar kalian semua, awas saja nanti!" Donghae mengancam member Super Junio ryang lainnya.
"Gaya rambutku yang baru benar-benar jadi masalah rupanya," Hyeri menggaruk-garuk pipinya yang tidak gatal sama sekali.
"Goo Hyeri~!" Donghae merajuk lalu secara tiba-tiba ia segera memeluk sosok orang paling berharga dalam hidupnya itu.
"Mokpo, apa yang kau lakukan? Lepas! Aku sesak napas! Mokpo!"
"Aku senang kau ada di sini!" Donghae mengeratkan pelukannya. Baginya tidak ada yang lebih baik dibangingkan dengan kehadiran Hyeri di sisinya, ia adalah kado terbesar dalam hidupnya. "Mokpo, lepas!" Donghae melepaskan pelukan eratnya dengan enggan walau pun ia tahu kalau Hyeri tidak akan menghilang dari pandangannya setelah ia melepas pelukannya.
"Maaf aku tidak membawa kado apa-apa," ucap Hyeri murung setelah Donghae melepas pelukannya.
Donghae terkekeh kecil mendengar ucapan Hyeri.
"Apanya yang lucu?"
"Tidak ada," Donghae membelai rambut Hyeri penuh kasih, "kehadiranmu itu saja sudah cukup sebagai kado di ulang tahunku, kau paham?"
Hyeri tersenyum simpul, "jangan bohong! Jujur saja kau mau kado apa dariku?" desak Hyeri pada Donghae.
"Benarkah?" Donghae nampak berpikir sebentar, kemudian ia tersenyum penuh arti, "kurasa aku tahu!"
"Kenapa kau tersenyum seperti itu?" tanya Hyeri was-was dengan apa yang sedang ada dalam benak kekasihnya itu. Ia tahu benar bahwa kekasihnya ini mungkin memiliki peluang untuk meminta sepuluh hal teraneh di dunia ini sebagai kado ulang tahun mengingat betapa tenarnya dia di kalangan para ELF.
"Itu... aku...emmm..." Donghae menggaruk tengkuknya, "bagaimana aku mengatakannya ya?"
"Palli marhaebwa~!"
"Aku mau...popo."
"Apa?" Hyeri mlotot, tak pernah ia menyangka bahwa Donghae akan meminta hal itu sebagai kado ulang tahun darinya. Bagaimana bisa Donghae meminta sebuah ciuman?
"Ayolah! Aku hanya bisa meminta kado ini padamu, tidak mungkin aku minta kado ini dari Shi Kyo atau Sora, kan?" goda Donghae.
"Yaaa~ kau tidak waras Lee Donghae?!"
Donghae pun....ehemm...
(Sensoooorrr!!! Okay, kalian pasti pada tahu sendiri lah bagaimana kelanjutan ceritanya, aku gak kuat nulis adegannya, bayangin aja sendiri sesuai dengan imajinasi kalian masing-masing, arraseo!?!)
*****
Siwon mendekati Shi Kyo yang tengah duduk di meja makan, "keberatan kalau aku temani?" ia mengambil kursi dan duduk di hadapan Shi Kyo.
"Mau apa kau kemari?" Shi Kyo masih menunjukkan tanda-tanda bahwa ia belum memaafkan Siwon.
"Kenapa kau terus marah padaku, Shi Kyo-ya?" tanya Siwon dengan muka melas.
"Pikir saja sendiri!" jawab Shi Kyo ketus. Ia memainkan sendok dan garpu yang ada di hadapannya.
Siwon menelan ludahnya dengan berat, "apa yang harus aku lakukan supaya kau memaafkanku?"
"Tidak ada!" jawab Shi Kyo cepat, "lagipula kau kan tidak berbuat salah apa-apa jadi kau tidak perlu meminta maaf."
Siwon hanya diam, ia tahu betul sorot mata gadis di hadapannya itu mengisyaratkan hal yang berbanding terbalik dengan apa yang baru saja ia lontarkan.
"Mari kita saling jujur satu sama lain!" pinta Siwon, sementara Shi Kyo tidak menanggapi apa-apa.
"Kalau kau terus marah padaku seperti ini aku lebih baik mati saja!" kata Siwon frustasi.
"Yaaa~ Siwon Choi! Jaga bicaramu!" teriak Shi Kyo tiba-tiba, "aku benar-benar tak akan pernah memaafkanmu bila kau bicara seperti itu lagi," ancam Shi Kyo.
"Kalau begitu maafkanlah aku, ya?!"
Shi Kyo diam tidak tahu entah dia harus mengatakan iya atau tidak.
"Kau tahu kan bahwa aku hanya mencintaimu, Shi Kyo-ya?" ucap Siwon, "aku sama sekali tidak ada hubungan apa-apa dengan Lee Si Young!"
Shi Kyo mendelik terhadap Siwon.
"Kami ini hanya sebatas partner kerja," Siwon mempertegas, "dan masalah adegan-adegan yang mengharuskan aku topless di dekat dia itu hanya karena aku harus bisa professional, kau paham?"
Shi Kyo menundukkan wajahnya, jauh dalam hatinya ia tahu bahwa apa yang dikatakan oleh pria itu ada benarnya, Siwon sama sekali tidak berniat untuk melukai perasaannya, ia hanya berusaha untuk bersifat professional atas pekerjaannya sebagai aktor.
"Maafkan aku karena egoku terlalu tinggi, Siwon oppa!" ujar Shi Kyo pelan, "jeongmal mianhamnida."
Shi Kyo merasakan sebuah penyesalan telah menyelusup masuk ke dalam relung hatinya, tidak seharusnya ia bersikap kekanak-kanakan dan marah pada Siwon karena hal itu.
"Aku ini sudah 16 tahun tapi masih saja bersifat kekanak-kanakan, maaf kau harus memiliki pacar yang seperti aku, Choi Siwon-ssi."
"Yaaa~ Han Shi Kyo-ssi! Berhenti mengatakan hal-hal seperti itu!" Siwon memegang tangan Shi Kyo, "aku tak mau mendengarmu mengatakan itu! Aku justru bangga punya seorana pacar yang sebaik dirimu."
Shi Kyo tersenyum kepada Siwon.
"Jadi kita baik-baik saja sekarang?" tanya Siwon gelisah.
Shi Kyo mengangguk malu-malu, mereka saling tersenyum satu sama lain.
*****
"Sora-ssi!" panggil Kyuhyun.
"Kenapa?" jawab Sora ketus.
Kyuhyun menarik tangan Sora ke dapur, satu-satunya tempat di mana ia bisa bicara berdua dengan Sora.
"Kau sudah makan?" tanya Kyuhyun.
"Belum sempat karena tadi aku harus menunggui Hyeri onnie di salon," jawab Sora seadanya.
"Emmm," Kyuhyun mengangguk, "sudah kuduga, kalau begitu ambillah ini!" Kyuhyun menyerahkan sebuah kotak warna pink kepada Sora.
"Apa ini?" Sora menimang-nimang kotak itu, "boleh aku buka sekarang?"
"Terserah kau saja!"
Sora membuka kotak itu dan ternyata ada beberapa cupcakes di dalamnya.
"Tadi aku membelinya sewaktu di toko bakery," kata Kyuhyun, "kau suka makan cupcakes bukan?"
Sora lagi-lagi dibuat terenyuh oleh perlakuan istimewa dari Kyuhyun, pria di hadapannya ini selalu saja memperhatikannya lebih dari siapa pun bahkan dirinya sendiri, "Cho Kyuhyun..."
"Apa?"
Sora menatap Kyuhyun dengan pandangan mata yang sulit untuk diartikan apa maksudnya, "gomawo!" pipinya merona merah kali ini.
Kyuhyun terkekeh kemudiam mengacak-acak rambut Sora dengan gemas, "kenapa pipimu merona, huh? Kau tambah jelek Choi Sora-ssi!" ujar Kyuhyun dengan nada menggoda.
"Yaaa~ Cho Kyuhyun sialan!"
"Awww~" Sora menendang tulang kering Kyuhyun lumayan keras, "kenapa kau menendang kakiku?" Kyuhyun mengelus kaki kanannya yang sakit gara-gara tendangan Sora barusan.
"Kau berani sekali mengataiku jelek?! Terimalah akibatnya, Cho Kyuhyun-ssi," Sora melengos meninggalkan Kyuhyun sendirian.
"Hey, Choi Sora!!! Aish~ sakit sekali," Kyuhyun mengejar Sora dengan jalan yang terseok-seok.
"Tunggu aku!"
*****
"Hyung, kau sedang apa?" tanya Ryeowook pada Yesung.
"Kau tidak bisa lihat?" Yesung sedang meniup beberapa buah baloon.
"Bukan itu maksudku," Ryeowook membenarkan, "maksudku adalah kenapa kau menduduki baloon-baloon itu?" Ryeowook menunjuk dua buah baloon yang sedang diduduki oleh Yesung.
"Oh ini?! Tidak apa-apa!" jawab Yesung santai.
Ryeowook hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah laku hyung nya yang satu ini, "ia sungguh aneh."
~~~THE END~~~
A/AN : Yeahhhhhh~~ this is Choi Sora!! I'm finally back with another fanfiction dedicated for our lovely yet sexy Fishy, Lee Donghae~!!!! Happy 26th Birthday yeah,
oppa :D Thank you so much for being born as Lee Donghae ^^~ Keep shining like a star yeah
oppa!
I hope that all your dreams come true. great health is what I want you to have the most. I hope that you have a wonderful birthday, you’ll enjoy everything you do, and you’ll forever be our cute,sexy,handsome fishy. We loved you~
P.S Sorry ya buat Shi Kyo-ssi ama Hyeri-ssi, ff ini kacau balau, mian deh pokoknya kalau ga sesuai dengan harapan /(^/|\^)\ *ngedance sorry-sorry* aku udah berusaha sebisa mungkin untuk mensukseskan project ini, tapi ya beginilah hasilnya, jangan sembelih aku ya *wink* eheheheh~ *kabur ke Korea*
Aku kasih bonus pictures Donghae buat yang udah mau ngebaca ff abal-abal karya penulis ababil seperti aku, nyahahahaha~ *ketawa epil* berikut ini dia :
0 komentar:
Posting Komentar