Minggu, 25 Desember 2011

{|Teaser|}


Terkadang aku tidak mengerti dengan spesies bernama PRIA itu. Bagaimana mereka bisa mencintai seorang wanita dengan berbagai macam alasan? Karena rambut mereka lurus lah, karena kulit mereka mulus lah, karena mata mereka bagus lah, karena hidung mereka mancung lah, karena kaki mereka jenjang lah, karena tampang mereka cantik lah, karena tubuh mereka sexy lah, dan masih banyak ‘karena-ini-itu’ yang keseluruhannya hampir menjurus ke kelebihan fisik yang nampak mata. Apa mereka tidak pernah mendengar kata pepatah bahwa cinta yang didasari oleh berbagai macam alasan, maka akan berakhir pula dengan berbagai macam alasan? Dan sebaliknya, apabila kau mencintai seseorang tanpa alasan, maka cinta itu juga akan bertahan selamanya tanpa alasan. Kedengarannya aku munafik ya? Bukan itu masalahnya saat ini. Persetan dengan aku yang munafik. Saat ini yang aku inginkan hanyalah menemukan seseorang yang mana ia berbeda dengan pria kebanyakan. Kenapa aku mengatakan berbeda? Karena aku ingin ia benar-benar mencintaiku apa adanya. Seseorang yang mau menerimaku tanpa membantah maupun mengeluh. Seseorang yang bisa menghargaiku sebagai salah satu makhluk ciptaan Tuhan. Sehingga, tak satupun dalam diriku yang harus kuubah demi untuk membuatnya mencintaiku. Aku berharap, akan ada saatnya ketika aku bertemu orang itu, orang yang mau mengerti akan perbedaanku. Orang yang sengaja sudah dipersiapkan oleh Tuhan jauh sebelum aku terlahir ke bumi. Aku yakin suatu saat kami akan dipertemukan. Ya, aku harap…
***
Aku percaya ketika tak seorang pun mau mendengarku, Tuhan lah satu-satunya yang masih mau mendengar batinku yang menjerit tertekan. Aku percaya aku tak pernah benar-benar sendiri di dunia ini, karena Tuhan selalu menemaniku. Ketika tak ada orang yang mau mendekatiku, Tuhan juga lah yang selalu bersamaku, mendampingiku setiap saat. Sejak kecil, aku memang terbiasa untuk hidup sendiri. Aku tak punya teman, keluarga, maupun kedua orang tua. Aku tak pernah mengetahui secara pasti bagaimana, mengapa, dan sejak kapan mereka meninggalkanku sendiri di dunia yang sepi ini. Seakan-akan aku hidup sebatang kara dalam ruang kosong, hampa udara.
Apa kalian tahu, apa itu yang disebut ‘Leben-leer’? Asal kalian tahu saja bahwa Leben-leer adalah sebutan yang aku berikan pada dunia yang aku tinggali saat ini. Leben-leer berarti kehidupan kosong. Tak ada orang lain yang hidup di sini kecuali aku. Jangan Tanya kenapa! Itulah yang ada dalam otak penulis cerita ini, jadi tolong jadilah pembaca yang baik dan lanjutkan saja baca ceritanya!
***
Pagi ini masih sama dengan pagi-pagi sebelumnya. Sinar matahari yang baru terbit langsung menerobos jendela kamarku dan menerangi segala penjuru ruangan tanpa terkecuali. Aku merasakan hangatnya sinar matahari mengenai tubuhku yang masih terbaring malas-malasan diatas kasur. Aku sungguh merasa malas untuk segera bangun, merapikan selimut, menyisir rambut, sarapan, mandi, dan terakhir yang paling membuatku tidak bersemangat mulai dari memejamkan mata di malam hari hingga memejamkannya lagi di malam esok harinya adalah PERGI KE SEKOLAH. Ya, aku memang menbenci sekolah. Err… sepertinya bukan sekolah yang aku benci, melainkan apa yang terdapat di dalamnya. Lebih tepatnya mari kita sebut ‘murid dan guru’.
Di sekolah aku tidak terlalu punya banyak teman. Bahkan nyaris tidak punya sama sekali. Bukan berarti aku sombong dan tidak mau berteman, tapi jujur saja mereka yang menolakku sejak awal. Kalau saja aku bisa membujuk ayah dan ibu untuk tidak menyekolahkanku. Huh… mereka tak pernah menyetujuinya dan selalu memberikan bantahan yang sama dengan alasan agar aku bisa mencari kebahagiaan di masa mudaku, selain itu aku juga harus memikirkan mengenai ‘bagaimana masa depanku kelak?’ lalu ‘bagaimana aku akan hidup ketika ayah dan ibu tidak lagi ada di sampingku?’ dan masih banyak ‘bagaimana-bagaimana?’ yang lainnya.
Aku hanya pergi kesekolah untuk duduk dalam kelas, kemudian pulang ke rumah tepat saat bell pulang berbunyi. Hidupku terdengar begitu hambar bukan di telinga kalian? Persetan! Aku tidak peduli.
***

0 komentar:

Posting Komentar

☆Created Couples

☆Created Couples
Chocolates♥Chronicles♥Miracles

☆Chronicles Couple

☆Chronicles Couple
Choi Siwon ♥ Cho Kyu Hyun

☆Other Couples

☆Other Couples
another world of Choi Sora's life

☆Uri Chingu

☆Uri Chingu
Choi Sora's Friends