Kali ini Cherlyn sungguh merasakan ketegangan luar biasa menjalar ke sekujur tubuhnya. Ia tidak akan sebingung ini jika ia tahu bahwa dirinya sedang mengidap suatu penyakit yang mampu membuatnya setegang ini. Sayang itu tidak terjadi! Ia tidak sedang sakit apa-apa. Ia hanya...sedang jatuh cinta? Entahlah! Satu-satunya penjelasan logis yang bisa melintasi neuron-neuron dalam otaknya hanyalah makhluk-kelewat-memukau-bersuara-emas di hadapannya saat ini, Do Kyung Soo atau yang biasa dipanggil D.O itu. Pria itulah satu-satunya alasan yang membuatnya membeku tak berdaya bak manekan di toko pakaian. Sungguh demi Tuhan, ia terpukau bukan main. Ia bisa membaca bagaimana sifat D.O hanya dengan sekali melihatnya. Ini adalah pertemuan pertama mereka. D.O adalah pria yang baik, perhatian, dan bisa diandalkan, pikir Cherlyn.
Saat itu Cherlyn tidak bermaksud untuk bertemu siapa pun. Termasuk dengan pria itu. Siapa? Tentu saja Cho Kyuhyun. Kenapa? Karena ia takut. Cherlyn takut apabila mereka bertemu lagi maka ia akan jatuh cinta lagi kepada Kyuhyun. Cherlyn tahu waktu itu Kyuhyun dan Super Junior akan tampil bernyanyi di atas panggung, makanya ia berusaha menghindar sebisa mungkin, namun hal yang tidak terduga malah menimpanya. Ia bertemu dengan pria lain, yang justru membuatnya merasakan aliran aneh dalam dadanya. D.O waktu itu juga sedang tampil bersama EXO di panggung yang lain. Entah apakah ia hanya terbawa perasaan atau apa, tapi ia tidak bisa melepas matanya dari D.O ketika itu hingga penampilan EXO selesai.
Cherlyn pun segera menyadari kelinglungan yang menimpanya seusai penampilan EXO. Ia buru-buru pergi ke backstage. Apa yang sebenarnya Cherlyn lakukan di tempat yang banyak berkeliaran idol-idol halyu itu? Ia memang bekerja sebagai salah satu staff di sebuah gedung acara music mingguan yang selalu mendatangkan penyanyi-penyanyi korea untuk menampilkan lagu-lagu mereka lalu membacakan chart lagu yang sedang populer minggu ini. Di backstge ia melihat beberapa pria yang nampak kelelahan memasuki sebuah ruangan khusus, tak perlu banyak bicara Cherlyn tahu itu ruangan tunggu yang khusus disediakan untuk Super Junior. Cherlyn bersembunyi di balik sebuah gantungan pakaian dorong yang entah kenapa bisa ada di sini. "Hey kamu," seru seseorang membuat Cherlyn terlonjak. Syukurlah bukan Kyuhyun, batin Cherlyn begitu ia tahu siapa yang mengagetkannya barusan."Iya?"
"Kenapa kamu masih berdiri saja di situ? Cepat bawa pakaian-pakaian ini ke tempat EXO!" perintah pria yang ternyata merupakan salah satu staff juga.
"Apa?" Cherlyn mlongo tidak tahu harus berbuat apa, ia memang staff tapi biasanya bukan ini tugasnya. Biasanya ia hanya mengecek apakah lightning untuk panggung sudah oke, apakah kameranya oke, pokoknya semua yang berhubungan dengan panggung.
"Cepatlah mereka harus segera tampil lagi!" pria itu mendorong Cherlyn begitu saja.
Mau tidak mau Cherlyn hanya bisa menurut tanpa berkata apa-apa. Akhirnya ia mendorong pakaian-pakaian itu ke ruang tunggu EXO yang berada di dekat ruang tunggu Super Junior. Tak disangka keringat dingin membasahi tengkuknya. Untung saja pintu ruang tunggu Super Junior sedang tertutup rapat, mustahil bagi Kyuhyun melihatnya. Akhirnya Cherlyn sampai juga di depan ruang tunggu EXO. Dengan hati-hati ia memutar kenop pintu tanpa mengetuk dulu. Entah bagaimana ia lupa menjatuhkan manner yang sudah dipelajarinya sejak kecil dimana? Ia tahu seharusnya ia mengetuk terlebih dahulu. Begitu ia masuk ia langsung disuguhi berbagai pasang mata yang menatapnya. "Um...ini pakaian untuk penampilan selanjutnya," ucap Cherlyn ragu. Matanya menyapu seluruh isi ruangan hingga ia melihat D.O sedang duduk di pojokan ruangan, mereka saling bertemu pandang dan entah bagaimana aliran aneh itu kembali muncul dalam dadanya.
"Hoi Cherlyn!" suara itu mengagetkan Cherlyn. "Apa yang kau lakukan di sini?"
Cherlyn menoleh, mendapati Lee Teuk, Leader Super Junior sudah berdiri di belakangnya. Cherlyn hanya bisa meringis berdosa, entah dosa apa yang telah ia perbuat.
"O..
, ak...aku...mengantar pakaian!" Cherlyn memperlihatkan gantungan pakaian-pakaian yang tadi ia dorong.
"Ow~ begitu?!" komentar Lee Teuk. Sementara semua member EXO hanya menatap mereka penuh minat. "Yasudah, pergilah menyapa member yang lain, Kyuhyun pasti senang bertemu denganmu!" usul Lee Teuk, tanpa memerhatikan bgaimana reaksi Cherlyn ia lalu menoleh kepada semua member EXO, "hallo anak-anak, bagaimana penampilan kalian tadi?" Lee Teuk memperlihatkan sisi ke-seniorannya kali ini.
EXO memang belum lama ini baru debut, jadi wajar kalau Lee Teuk terus memerhatikan mereka dan memberi dukungan yang besar mengingat mereka memang dibesut dari management yang sama, SMent. "Sungguh hebat!" sahut member EXO bersamaan. Namun D.O tidak nampak memerhatikan Lee Teuk, saat ini matanya hanya tertuju pada satu objek, Cherlyn. Sementara Cherlyn sendiri bingung bagaimana harus menolk ajakan Lee Teuk untuk menyapa Super Junior, menyapa Kyuhyun lebih tepatnya.
"Hyung, gadis itu siapa?" tanya Baekhyun pada Lee Teuk. "Ah ini adalah Cherlyn, dia...." Lee Teuk bingung bagaimana memperkenalkan Cherlyn, "Apa sebenarnya hubunganmu dengan Kyuhyun?" bisik Lee Teuk pada Cherlyn.
Lee Teuk tertawa, "dia adalah adik kecil Super Junior," jelas Lee Teuk pada member EXO. Chanyeol mengangguk-angguk paham, "wah beruntung sekali."
...maaf aku harus segera pergi," Cherlyn buru-buru permisi sebelum semuanya terlambat. Terlambat! Kyuhyun berdiri di ambang pintu, sebetulnya ia ingin menemui Suho, Leader Exo-K. Ia sama sekali tidak tahu bahwa Cherlyn ada di sini.
!" ujar Suho riang. Sementara Cherlyn hanya terpaku pada tempatnya berdiri di sebelah Lee Teuk. Ia menggigit bibir bawahnya, gugup.
~ kau ada di sini?" tanya Kyuhyun.
Cherlyn tidak berani menatap Kyuhyun, hanya mendukkan kepala, "permisi" lalu pergi menyelonong, melewati tubuh Kyuhyun di ambang pintu.
*****
Kali ini Cherlyn bisa bernafas dengan lega, walaupun mereka bertemu namun Cherlyn tidak membuat kontak mata dengan Kyuhyun, jadi dia rasa semuanya pasti akan baik-baik saja. Ia 100% sadar bahwa ia tidak boleh lagi memendam perasaan pada Kyuhyun. Kenapa? Karena Kyuhyun adalah kekasih Sora. Ia tidak mungkin mau melukai perasaan sepupunya itu. Mereka berdua sudah seperti kakak dan adik, apalagi setelah Karin, saudara kembar Cherlyn memutuskan untuk hidup bersama ayah mereka di New York dan meninggalkan Cherlyn hidup di Korea bersama keluarga Sora. Sementara ibunya sendiri memilih untuk tinggal di Paris, mengurusi butik fashionnya di sana. Ayah Cherlyn adalah seorang pianis sekaligus komposer yang mengajar di Juilliard, lalu ibunya adalah seorang designer di Paris. Selama di Korea ia sudah cukup merepotkan keluarga Sora. Cherlyn yakin ia pasti bisa mengubur perasaannya pada Kyuhyun. Tiba-tiba bayangan seseorang melintasi pikirannya tanpa diperintah oleh otaknya. Dan orang itu tak lain adalah D.O. Cherlyn tidak tahu kenapa, tapi setiap kali ia melihat pria itu, rasanya ada perasaan aneh yang menggelitik dadanya. Kenapa? Perasaan apa itu? Cherlyn benar-benar tidak tahu. Dan kenapa sekarang ia justru memikirkan D.O? Apa yang salah dengan Cherlyn hari ini?
*****
"Kenapa kau terlihat gusar?" suara Suho mengagetkan D.O.
"Ah~
tidak! Aku tidak apa-apa," ujar D.O berbohong. Siapa saja bisa tahu
bahwa D.O nampak tidak tenang. Semenjak ia melihat gadis yang bernama
Cherlyn itu, entah kenapa perasaannya mendadak jadi aneh. Ia tidak tahu
apa yang ia rasakan.
"Girl i can't explain what i feel...My Baby Baby Baby yeah...I lost my
mind," tiba-tiba D.O bergumam, sedang latihan bernyanyi lagu What Is
Love yang akan ia nyanyikan bersama Baekhyun sebentar lagi.
Suho
hanya memandangi main vocalist groupnya itu dengan heran, "yasudah!
Sebentar lagi giliranmu tampil," Suho menepuk bahu D.O, memberikan
semangat.
D.O mengangguk, ia harus segera bersiap, "Baekhyun-ah,
ayo!"
Di depan panggung, Cherlyn sedang mengecek lightning. "Yang
di sini sudah ok, bagaimana yang di atas?" ia bertanya pada orang di
sebelahnya seraya mendongak melihat lightning yang ada di atas
panggung.
"Aku sedikit khawatir dengan lightning yang ada di atas
situ," Cherlyn menunjuk sebuah lightning, "nampaknya tidak dipasang
dengan benar."
"Oh...benarkah?" tanya orang itu.
"Lebih baik
kau cek ke atas, bisa gawat kalau lightning itu jatuh menimpa orang yang
ada di panggung," terang Cherlyn.
"Baiklah!"
*****
Cherlyn sedang memerhatikan tatanan panggung, "dekorasi panggung sudah siap, kamera juga sudah standby." Ia nampak mencontreng beberapa bagian yang tertera pada layar iPhonenya.
"Bagaimana? Bisa dimulai?" tanya salah seorang PD pada Cherlyn yang terlihat sedang menimang-nimang sesuatu.
"Apa Sung Jin sudah selesai membetulkan lighting tadi ya?" tanya Cherlyn pelan, lebih kepada dirinya sendiri.
"Jadi bagaimana Cherlyn-ssi? Bisa dimulai sekarang?" PD itu mengulangi pertanyaannya, merasa Cherlyn tidak menjawab pertanyaan sebelumnya.
Cherlyn mengangguk sedikit bimbang, "ah saya rasa begitu, PD-nim!" dalam hati Cherlyn berharap semoga semuanya memang sudah siap. Semoga temannya yang bernama Sung Jin sudah selesai membetulkan lightning tadi.
Sementara itu, D.O dan Baekhyun sudah bersiap di atas panggung, masing-masing dari mereka sudah memegang mic yang disediakan. PD juga sudah memberi aba-aba untuk mulai mengambil gambar mereka.
Recording pun dimulai, Baekhyun dan D.O mulai unjuk kebolehan dalam hal menyanyi. Mereka menyanyikan lagu yang berjudul What is Love dengan awal yang sempurna.
Cherlyn yang berdiri di depan panggung pun kembali tak bisa mengalihkan pandangan dari D.O yang sedang bernyanyi. Diam-diam ia menahan napas dan memasang telinganya baik-baik, suara emas D.O menerobos membran timpani Cherlyn begitu saja, lagu itu teralun dengan indah dan Cherlyn begitu menyukai lagu itu, seakan setiap lyric yang dibawakan D.O mampu mengendap dalam relung hati dan jiwa Cherlyn. Ia menyukai sensasi yang disuguhkan padanya melalui lagu itu. Sensasi yang aneh dan Cherlyn sendiri tak mampu menerjemahkannya ke dalam kata-kata.
Belum sampai setengah lagu dinyanyikan, tiba-tiba sesuatu nampak berkilat-kilat dari atas panggung.
Cherlyn yang pertama kali menyadari hal itu pun mendongak. "Astaga! Lightningnya masih belum benar." Ia mendadak merasa kelabakan. "Ini gawat!"
Perasaan cemas mulai menjalar ke seluruh tubuh Cherlyn. Seharusnya ia tak menyuruh Sung Jin membetulkan lightning itu sendirian, seharusnya ia ikut dengan Sung Jin tadi.
Cherlyn hendak beranjak namun langkahnya tiba-tiba berhenti begitu ia mendengar suara dentuman keras.
Mata Cherlyn melebar, lightning itu jatuh tepat di sebelah D.O. Oh Tuhan apa dia terluka?
D.O sontak berhenti bernyanyi walaupun music pengiring terus mengalun, raut wajahnya kelihatan begitu terkejut. Dan kakinya mendadak merasa bergetar.
Baekhyun yang berdiri tak jauh di samping D.O pun langsung menoleh ke arah suara tumbukan dua buah benda itu. Mulutnya terbukaㅡbukan hendak bernyanyi karena memang itu bukan partnya melainkan part D.Oㅡkarena syok. Ia langsung menghampiri D.O, "Kyungsoo hyung, kau tidak apa-apa?" kata-kata itulah yang terlontar dari mulut Baekhyun. Ia tidak peduli apakah saat ini mereka sedang ada dalam acara on-air atau off-air, yang ia pedulikan saat ini adalah keadaan teman satu groupnya itu. "Kau baik-baik saja?" Baekhyun memegang pundak D.O. Mata besar D.O bertambah kian besar. Ia benar-benar syok.
Ternyata tak hanya D.O dan Baekhyun saja yang merasa terkejut, semua orang yang ada di studio itu pun terkejut bukan main, termasuk Cherlyn. Bagaimana bisa ada kejadian tidak mengenakkan seperti ini?
Keadaan di studio pun mulai riuh. Para penggemar yang menonton pun berteriak-teriak dengan histeris, mereka khawatir perihal keadaan idola mereka.
PD segera menyuruh para cameraman menghentikan pengambilan gambar.
Para kru yang ada di balik panggung pun segera menarik Baekhyun dan D.O yang masih tercengang untuk kembali ke backstage.
"D.O-ssi, anda tidak apa-apa?"
"D.O-ssi, apa anda terluka?"
"D.O-ssi...?"
"D.O-ssi...?"
"D.O-ssi...?"
Banyak pertanyaan yang ditujukan kepada D.O. Karena ia masih dalam keadaan terkejut ia tidak bisa mencerna berbagai pertanyaan itu, dan ia hanya bisa menangkap nada khawatir dari mereka semua.
"Aku tidak terluka, tenang saja! Aku hanya terkejut!" ujar D.O tidak ingin membuat semua orang khawatir.
Baekhyun terus saja berada di samping D.O, "hyung, kau benar-benar tidak apa-apa?"
"Aku baik-baik saja Baekhyun-ah! Benda yang jatuh itu tidak mengenaiku." tutur D.O.
"Sungguh? Syukurlah kalau begitu, hyung. Tadi aku sangat kaget!" Baekhyun merangkul pundak D.O.
Mereka segera berjalan ke ruang tunggu member EXO, di dalam sana reaksi yang ditunjukkan tidak jauh berbeda. Mereka semua sangat terkejut dan khawatir pada keadaan D.O.
Saat ini yang D.O khawatirkan bukanlah dirinya sendiri, melainkan penampilan mereka yang harus rusak gara-gara D.O.
"Itu bukan salahmu, hyung." ujar Sehun.
"Iya benar. Kau tak usah khawatir mengenai penampilan kalian yang rusak!" timpal Kai. "Kau bukan orang yang harusnya disalahkan dalam hal ini, hyung."
"Ini murni kecelakaan! Jadi tidak ada yang harus disalahkan!" kata Chanyeol.
D.O tetap merasa tidak enak, "tapi..."
"Sudahlah Kyungsoo-ya! Biarkan manager kita yang membereskan masalah ini." Suho mencoba menenangkan temannya itu.
"Semuanya akan kembali baik, hyung!" Chanyeol menambahkan.
D.O tetap memandang member-member EXO yang lain dengan tatapan bersalahnya. Matanya yang besar itu memperkuat kesan bersalah di wajah D.O.
"Sudahlah! Stay cool ya, hyung!" kata Baekhyun merangkul pundak D.O sekali lagi.
*****
Di sisi lain Cherlyn dimarahi habis-habisan oleh atasannya. Ia dituding tidak becus dan telah lalai dalam bekerja. Semua kesalahan yang terjadi dilimpahkan sepenuhnya padanya, tidak peduli seberapa Cherlyn mencoba membela diri, ujung-ujungnya ia tahu bahwa pemecatan adalah akhir dari masalah ini. Manager EXO juga sudah dengan tegas menyatakan bahwa ia sangat kecewa hari ini dan bisa-bisa masalah ini akan diperpanjang dengan aksi penuntutan kalau saja D.O sampai terluka. Untungnya D.O baik-baik saja, dan Cherlyn merasa sangat bersyukur akan hal itu. Bersyukur karena tidak ada aksi penuntutan dan karena tidak terjadi luka fisik pada D.O. Cherlyn sadar bahwa ia tidak akan pernah mengampuni dirinya sendiri kalau sampai terjadi lagi kejadian seperti dulu. Ia tidak mau ada lebih banyak orang yang terluka karena dirinya.
"Maafkan saya karena telah teledor, Pak." kata itu terucap oleh Cherlyn dengan sangat pelan nyaris seperti bisikan.
"Kau tahu kerugian macam apa yang terlah kau akibatkan?" bentak atasan Cherlyn dengan emosi yan meluap-luap.
Cherlyn tak berani mengangkat wajahnya dan menatap atasannya. Ia hanya membiarkan orang itu melampiaskan amarahnya.
Cherlyn tak akan membantah karena memang ia merasa pantas menerima berbagai macam sumpah serapah itu.
"Mungkin aku memang salah karena telah memperkerjakan bocah ingusan yang baru lulus SMA sepertimu, mulai sekarang kau dipecat!" kata-kata itu seakan meruntuhkan langit di atas kepala Cherlyn, bumi yang dipijak Cherlyn pun seakan bergoyah ingin menghempaskan Cherlyn ke luar angkasa. Seolah-olah bumi dan langit sudah tidak menginginkan kehadirannya.
Kepalanya tertunduk begitu dalam, mau tidak mau ia harus menerima adegan pemecatan ini dengan lapang dada. Cherlyn pun membungkukkan badannya memohon diri dari hadapan atasannya yang keras itu. Setidaknya ia masih mendapatkan uang pesangon darinya. "Maafkan saya sekali lagi," akhirnya ia pun pergi untuk membereskan barang-barangnya.
*****
"Apa? Gadis itu dipecat?" tanya D.O tanpa sadar begitu mendengar kabar yang dibawa oleh Lee Teuk.
Lee Teuk hanya mengangguk lemas, ia merasa begitu prihatin dengan apa yang menimpa boyband juniornya ini. Sekaligus ia juga merasa kasihan pada Cherlyn yang harus kehilangan pekerjaannya.
"Tapi Lee Teuk sunbae, bagaimana gadis itu...ah siapa namanya?" Chanyeol tidak bisa menyelesaikan pertayaannya karena lupa dengan nama gadis itu.
"Cherlyn," sahut Lee Teuk.
"Iya Cherlyn. Bagaimana Cherlyn-ssi bisa berhubungan dengan kejadian yang menimpa Kyungsoo hyung? Apa dia yang membuat benda itu jatuh dan hampir menimpa Kyungsoo hyung?" tanya Chanyeol akhirnya.
"Bukannya begitu! Cherlyn itu bekerja di bagian panggung, ia seharusnya memastikan bahwa semua hal yang berhubungan dengan panggung itu sudah OK, dan tadi sebetulnya dia sudah merasa ada yang aneh dengan lightning itu, lantas ia menyuruh salah seorang co-workernya untuk membetulkan lighting itu tapi seperti belum selesai dan malah jatuh di tengah-tengah penampilan D.O dan Baekhyun." terang Lee Teuk panjang kali lebar kali tinggi dibagi dua. "Suaranya terdengar begitu khawatir di telepon tadi, dia memintaku untuk mengatakan bahwa dia sangat menyesal. Dia sangat khawatir terhadap keadaan D.O."
D.O merasa begitu bersalah, seakan-akan gadis itu harus kehilangan pekerjaan karena dirinya.
"Lee Teuk sunbae!" panggil D.O.
"Iya?" sahut Lee Teuk
"Boleh aku meminta nomor telepon gadis itu?" pinta D.O dengan mata belo yang seperti puppy eyes.
"Boleh saja, tapi untuk apa?" Lee Teuk heran.
"Dia dipecat gara-gara aku, aku jadi tidak enak hati padanya. Lagi pula...kalau kami berdua memang sama-sama menyesal atas apa yang terjadi hari ini..." D.O memberi jeda sebentar, membuat semua orang yang ada dalam ruang tunggu EXO itu penasaran, "kami berdua bisa mempertanggungjawabkannya bersama-sama." lanjut D.O pada akhirnya.
"Mempertanggungjawabkannya?" Suho membeo di samping D.O.
"Bersama-sama?" kali ini Kai yang membeo.
"Maksudnya?" Lee Teuk bingung dengan ucapan D.O.
"Tolong berikan dulu nomor telepon gadis itu, sunbae?! Akan aku jelaskan nanti."
Kata-kata D.O terdengar begitu penuh misteri bagi indera pendengaran siapa pun yang ada dalam ruang tunggu EXO itu.
*****
"Oi yeoching," panggil Baekhyun pada Cherlyn.
"Ahh namching oppa, annyeonghaseiyo~" Cherlyn membungkuk memberi salam pada Baekhyun. Ia menyambut Baekhyun dengan seulas senyum cerah khas dirinya.
D.O mengikuti Baekhyun dari belakang, "sejak kapan kalian menjadi seakrab ini, bahkan berbicara secara informal dan saling memanggil 'namching-yeoching'? Apakah kalian sedang menjalin sebuah hubungan khusus?" tanya D.O tak sepenuhnya ingin tahu.
Baekhyun merangkulkan tangannya ke bahu D.O yang lebih pendek darinya, "apa kau cemburu, Kyungsoo hyung?" godanya.
D.O sama sekali tidak merespon dan hanya memasang poker face. Entah apa yang sedang ada dalam benaknya, hanya ia dan Tuhan yang tahu.
Sementara Cherlyn hanya tersenyum melihat tingkah kedua orang itu, ia tahu Baekhyun sangat suka bercanda dan sangat humoris sementara D.O sedikit lebih pendiam.
Ia juga tahu bahwa Baekhyun tadi hanya bercanda ketika memanggilnya dengan sebutan 'yeoching' dan ia mengikuti permainan Baekhyun dengan memanggilnya 'namching' sungguh menggelikan memang. Tentu saja mereka bukanlah pasangan kekasih.
"Oh Cherlyn-ssi apa kabar?" tanya Chanyeol yang tiba-tiba muncul di belakang D.O dan Baekhyun. Satu lagi orang 'kelainan' datang, batin Cherlyn. "Kabarku baik, Chanyeol-ssi, bagaimana denganmu?" Cherlyn masih menggunakan bahasa formal terhadap Chanyeol, ia baru bisa menggunakan bahasa informal terhadap Baekhyun saja, mungkin karena sifat Baekhyun yang nyeleneh dan beda dari yang lainnya itu makanya ia bisa cepat akrab dengannya dibandingkan dengan member EXO yang lain.
"Aku juga baik," jawab Chanyeol dengan suara yang berat, sungguh tidak sesuai dengan tampangnya yang imut-imut. Suara berat itu mengingatkan Cherlyn pada Simon D.
Cherlyn tersenyum, ia sudah mulai terbiasa dengan kehadiran EXO di sekelilingnya. Ia sudah mulai tidak merasa canggung lagi berbicara dengan mereka walaupun masih menggunakan bahasa yang formal. Ia juga sudah mulai bisa mengendalikan jantungnya agar tidak melompat keluar dari rongga dadanya ketika ia melihat D.O dari radius yang dekat. Ia sendiri juga masih bertanya-tanya kenapa jantungnya selalu berdebar lebih kencang dari biasanya ketika ia bertemu dengan D.O. Terkadang ia takut kalau D.O dan member EXO lain bisa mendengar degup jantungnya yang sangat keras.
"Hyungdeul ayo kita berlatih, Kkamjong dan Suho hyung sudah menunggu di ruang practicing," seru Sehun, member paling muda EXO K, "annyeonghaseiyo Cherlyn-ssi, sudah lama datangnya?" tanyanya ketika melihat sosok Cherlyn.
Cherlyn tersenyum melihat Sehun, seraya menggelengkan kepalanya. Ia sedang berada di gedung SMent untuk bekerja.
Lalu apa yang sedang ia lakukan bersama member EXO K yang hendak practicing? Mulai dari beberapa hari yang lalu ia resmi menyandang status sebagai cordy baru EXO K. Jadi itulah pekerjaan barunya, setelah ia dipecat dari pekerjaan lamanya sebagai staff sebuah acara musik mingguan di Korea. Sebetulnya Cherlyn tidak ingin menerima tawaran D.O untuk menjadi cordy 6 pria ini. Tapi karena D.O merasa sangat menyesal dan terus-terusan menyalahkan dirinya sebagai alasan yang membuat Cherlyn sampai dipecat, ia tak punya pilihan lain selain menerima tawaran itu. Toh tak ada ruginya diterima, bayarannya jauh lebih besar. Apakah Cherlyn seorang yang matrealiatis? Tidak. Ia tahu orang tuanya cukup kaya untuk membiayai hidupnya di Korea, hanya saja ia ingin hidup dengan mandiri, dengan penghasilannya sendiri tanpa bergantung pada keluarga Sora. Ia sudah merencanakan untuk segera menyewa sebuah apartment dengan uang hasil keringatnya sendiri dan tinggal sendiri di sana. Toh ia juga sudah lulus SMA, jadi ia yakin bahwa orang tuanya akan memberi ijin untuk tinggal sendiri.
*****
Waktu itu Cherlyn begitu kaget ketika sebuah nomor tak dikenal meneleponnya.
"Yeobosyo...iya aku Cherlyn. Ini siapa?"
"Aku D.O member EXO K," ujar suara di seberang sana.
"Apa?" Cherlyn mlongo tidak percaya pada pendengarannya.
"Kau pasti bingung dari mana aku bisa mendapat nomor teleponmu, kan? Aku dapat dari Lee Teuk sunbae." jelas D.O.
Cherlyn bingung harus berkata apa. Kenapa D.O tiba-tiba meneleponnya? Apakah ia mau minta pertanggungjawaban atas kejadian jatuhnya lightning itu? Apa D.O marah padanya dan ingin menuntut balas? Ah tidak mungkin! Tapi kenapa D.O bisa nekat meneleponnya?
"Ah begitu...umm...aku minta maaf D.O-ssi! Atas kejadian itu...kau tahu kan? Umm...aku sungguh sangat menyesal," kata Cherlyn tulus.
"Aku tahu, Lee Teuk sunbae sudah cerita." suara D.O di ujung sana terdengar begitu menenangkan jiwa. Suaranya memang indah!
"Begitu? Apa kau terluka? Kau baik-baik saja?" tanya Cherlyn masih dengan nada khawatir.
"Tenang saja Cherlyn-ssi! Aku tidak terluka dan aku baik-baik saja! Sungguh aku lelah menjawab pertanyaan yang itu-itu saja sejak tadi." terdengar D.O sedikit tertawa singkat dari ujung sana.
Diam-diam dalam hati Cherlyn bersyukur D.O masih bisa tertawa.
"Jadi...kenapa kau tiba-tiba meneleponku?" tanya Cherlyn pada akhirnya.
"Umm..itu...aku ingin bertanggungjawab atas kejadian pemecatanmu," tukas D.O membuat Cherlyn terperanjat.
"Bagaimana kau bisa tahu aku dipecat?"
"Lee Teuk sunbae yang bilang."
"Itu bukan salahmu, D.O-ssi! Justru aku yang sepatutnya merasa bersalah padamu," kata Cherlyn jujur.
"Karena itu...kita berdua sama-sama merasa bersalah!" D.O memberi jeda sebentar, "Bagaimana kalau kita berdua saling bertanggungjawab?"
"Caranya?" Cherlyn sedikit bingung kemana sebenarnya arah pembicaraan ini.
"Aku akan mengusahakan agar kau mendapat pekerjaan lagi, tapi bukan di tempatmu yang dulu. Melainkan di tempat kami, sebagai cordy baru EXO K, bagaimana kau setuju?" tawar D.O.
Cherlyn lagi-lagi dibuat mlongo oleh ucapan D.O, "apa kau bilang?"
"Apa aku harus mengulanginya lagi? Katakan saja kau setuju atau tidak?"
"Umm....aku..." Cherlyn bingung harus bilang iya atau tidak, ia harus memikirkannya matang-matang terlebih dahulu.
"Tidak akan ada ruginya untukmu! Kau mau mendapatkan pekerjaan baru, kan? Aku benar-benar merasa tidak enak hati karena kau dipecat Cherlyn-ssi," sekali lagi D.O menawarkan, "jadi iya atau tidak?"
"Tentu saja aku tidak mau menjadi pengangguran, tapi...beri aku waktu untuk berpikir terlebih dahulu D.O-ssi!" pinta Cherlyn memelas.
"Baiklah! Kuhubungi lagi besok, pikirkan hal ini baik-baik Cherlyn-ssi! Kita bisa saling bertanggungjawab dengan cara ini," D.O menutup sambungannya terlebih dahulu.
Cherlyn pun merasakan kepalanya berdenyut.
Dan sekarang Cherlyn sudah benar-benar menerima tawaran D.O kepadanya. Sekarang ia adalah cordy EXO K, dan entah kenapa ia menyukai pekerjaan barunya itu.