Selasa, 21 Agustus 2012

DJ Couple - Between Birthday and the Past



Tuesday, 21st August 2012
Tanggal otomatis itu terus menatap tajam dari layar ponsel Cherlyn. Seakan membuat gadis itu kehabisa oksigen, ia terus menerus menghela napas dengan berat.
“Lihat kan itu?” kata Baekhyun pada Chanyeol yang berdiri di sebelahnya, “Apa aku bilang tadi?! Cherlyn terlihat aneh sekali hari ini! Itu sudah yang ke-10 kalinya dia menghela napas selama lima menit terakhir.”
Chanyeol hanya mendengarkan omongan temannya itu sembari terus memerhatikan Cherlyn dari kejauhan, “apa dia sedang menunggu telepon dari seseorang? Dari tadi dia terus saja menatap ponselnya seolah-olah ia hendak menelannya lumat-lumat,” argumen Chanyeol.
Baekhyun mengedikkan bahunya, ia tidak tahu pasti jawabannya, walaupun antara iya atau tidak tetapi hanya gadis itu sendiri yang bisa menjawabnya. “Dia masih terlihat ceria setengah jam yang lalu, kemudian mendadak muram, lalu kembali ceria lagi ketika di sekitar kita, setelahnya ia menyendiri dan akan kembali terlihat muram. Coba saja kau dekati dia, pasti akan ceria! Setelah kau tinggal ia akan memasang tampang sedih.”
“Semacam mood-swing begitu ya?” komentar Chanyeol menyebutkan sebuah istilah psychology.
Baekhyun mengangguk, “tapi ini terlalu aneh kalau menurutku!”
Chanyeol setuju saja dengan gagasan itu. Pasti ada sesuatu yang sudah terjadi pada sosok gadis itu. Atau…mungkin sedang terjadi?
“Lalu...bagaimana sekarang?” tanya Chanyeol pada Baekhyun.
Baekhyun mendadak tersenyum penuh arti, entah ide apa yang saat ini sedang bercokol dalam kepalanya itu.
***
Cherlyn menghela napas lagi, matanya masih lekat terpaku pada iPhone warna putihnya. Ia membuka kunci lalu menyentuhkan jarinya pada sebuah icon burung berwarna biru, aplikasi twitter.
Ada beberapa notification yang masuk, menandakan ada mention yang ditujukan untuk dirinya.
@YoonMinRin : Happy Birthday @dreamcatCHER I love you buddy!생일축하해요 셰엘린아!!! Can’t believe you’re now 19 y.o! you’re just like 15!! lol
@seollii : @dreamcatCHER happy birthday :D, hehehe what have u got on this day? ;)
@shinAhn : God bless you @dreamcatCHER :)
@kwonAA : @dreamcatCHER happy birthday yaaa~ semoga sisa umurmu ini bermanfaat :D
@DanniiKim : @dreamcatCHER happy birthday Cher~ :)
@HanShiKyo : hari ini ulang tahunnya sahabatku *poke @dreamcatCHER* dan @ikmubmik oppa. Selamat ulang tahun kalian berdua! ^^
@fivianne : Cher~ selamat ulang tahuuuunn!! @dreamcatCHER
@teeffany : happy birthday @dreamcatCHER wish you all the best! ^^
@ikmubmik : hey lil sist @dreamcatCHER ^^ today…well…I’m not gonna wish you anything like Happy Birthday because it’s my birthday too! :p just please enjoy your day, don’t be sad today, dear!
@siwon407 : Woohoo! @dreamcatCHER @ikmubmik happy bornday both of you!! Have a nice day and may God bless you guys! Love, Captain Choi~ ^^
@special1004 : kkkkkkk hey maknae kita @GaemGyu kado ulang tahun macam apa yang akan kau berikan pada @dreamcatCHER? XD
Napas Cherlyn terasa makin berat, matanya terasa perih ketika membaca rentetan mention itu, dadanya pun terasa sakit. Tapi bukan kah seharusnya saat ini Cherlyn merasa sangat senang karena ada banyak orang yang mengingat hari ulang tahunnya? Bahagia karena ternyata masih ada beberapa orang di dunia ini yang peduli padanya? Bukankah seharusnya ia bersyukur dan bukan  malah bersedih?
Tak ada satupun dari mention itu yang ia balas, bukan tanpa sebab yang jelas, tentu saja ada alasan di balik segala sikap Cherlyn itu. Hari ini memang hari ulang tahunnya sekaligus hari yang paling ia benci dari sekian banyak hari dalam satu tahun. Menurut Cherlyn, tak ada gunanya merayakan ulang tahunnya, itu hanya akan membawa luka masa lalu yang belum sepenuhnya terobati, dan Cherlyn rasa luka itu tidak akan pernah terobati sampai kapan pun.
***
Joongki memandang wajah itu lama.
"Joongki oppa, bagaimana kau bisa menyiapkan semua ini?" gadis itu tersenyum sangat lebar hingga semua deretan giginya terlihat jelas. Gigi taringnya membuat ia terlihat manis.
Joongki ikut tersenyum senang melihat senyum cerah gadis itu. Seakan-akan hidupnya sudah lengkap asalkan gadis itu tersenyum. "Karena hari ini adalah hari ulang tahunmu. Jadi aku menyiapkan ini," Joongki memegang salah satu dari dua buah sepeda yang ada di hadapannya.
"Tapi kan aku tidak meminta kado seperti ini," jawab gadis itu pura-pura cemberut. Sesungguhnya ia sangat menyukai kejutan yang disiapkan oleh Joongki, ia selalu ingin belajar naik sepeda.
"Siapa bilang ini kado?" belum saatnya Joongki memberikan kado ulang tahun untuk gadis itu. Ia sedang menunggu waktu yang tepat.
"Lalu?" gadis itu menelengkan kepalanya tanda ia sedang bingung.
"Ini...adalah mission untukmu!" terang Joongki.
"Mission?" ulang gadis itu masih tak mengerti. Ia memasang ekspresi yang menggemaskan.
Joongki pun berusaha mati-matian untuk tidak mencubit pipi gadis itu, "Kalau kau bisa menaiki sepeda ini dalam waktu sehari maka kau akan mendapatkan kado ulang tahunmu dariku, bgaimana?" tantang Joongki.
"Aaaa oppa~" rengek gadis itu, "oppa kan tahu aku tidak bisa naik sepeda?!"
Joongki mengangguk, "jadi...kau mau kado dariku atau tidak?"
Sejujurnya gadis itu tidak mengharapkan kado apa-apa dari Joongki, keberadaan Joongki di sisinya saja sudah membuat dunianya begitu indah. Ia tidak membutuhkan kado lain selain Joongki. Baginya, sosok Joongki adalah kakak terbaik di dunia. Joongki selalu menemaninya kemanapun, selalu memenuhi semua permintaannya, dan selalu setia menjaganya sampai kapanpun.
Gadis itu tidak punya pilihan lain selain menyanggupi tantangan dari Joongki, "tapi kau harus mengajariku oppa! Aku tidak mungkin bisa kalau sendirian."
Joongki mengacak-acak rambut gadis itu dengan gemas, "ayo!"
Joongki memegangi sepeda itu dari belakang, sementara gadis itu berusaha mengayuh pedal dengan kaku.
"Oppa ini bagaimana?" gadis itu berteriak, "aku takut jatuh, oppa...aaaaaa," ia memekik ketika sepedanya oleng.
Joongki hanya tertawa terbahak-bahak di belakang.
"Oppa pegang yang kuat! Oppa jangan tertawa saja! Apa yang lucu, oppa? Aaaa~ oppa awas jangan sampai kau lepaskan! Oppa! Oppa!"
Diam-diam, kesenangan yang tak terduga meledak-ledak dalam dada Joongki, begitu pula pada gadis itu. Mereka begitu menikmati kebersamaan itu hingga akhirnya Joongki melepaskan pegangannya pada sepeda yang dinaiki gadis itu.
"Oppa kau masih memeganginya kan?" tanya gadis itu sambil tersenyum cerah mengayuh sepedanya di sekitar taman kecil sore itu. Matahari mulai menenggelamkan dirinya di balik awan.
"Tentu saja aku masih memeganginya," tukas Joongki berbohong. Ia memerhatikan betapa senangnya wajah gadis itu bisa menaiki sepeda.
"Oppa...lihat aku sud....aaaaaaa" gadis itu berteriak ketika menoleh dan mendapati Joongki sedang berdiri melambaikan tangannya jauh di belakang bukannya malah memegangi sepeda yang sedang ia naiki. "Oppa kau melepaskan peganganmu!!!"
Joongki berteriak, "lihatlah kau sudah bisa menaiki sepeda sendiri!"
Gadis itu hanyut dalam tawa, merasa senang bukan main. Ia terus mengayuh sepedanya ke depan dengan ceria. Ini adalah ulang tahun yang indah, pikirnya.
Joongki teringat akan kado yang sudah ia siapkan untuk gadis itu, ia meraih sebuah kotak dari sakunya, kemudia segera menaiki sepedanya. Ia mengejar gadis itu. "Cherlyn-ah~" Joongki memanggil nama gadis itu, "ini kado untukmu!"
Gadis yang ternyata bernama Cherlyn itu sudah sampai di seberang jalan raya.
Joongki pun mempercepat laju sepedanya menyeberangi jalan raya. Belum setengah jalan, tiba-tiba ada truk pengangkut barang melaju dengan kencang dari arah samping. Joongki yang sudah terlanjur berada di depan truk itu pun tidak bisa menghindar. Tidak bisa dipungkiri truk itu pun menghantam Joongki dan sepedanya lumayan keras hingga Joongki terpental beberapa meter. Darah segar mengalir dari kepalanya, namun tangannya masih memegang erat kotak yang ingin ia berikan pada Cherlyn.
Cherlyn pun menoleh, "OPPAAAAAA!!!" refleks ia berteriak sekencang yang ia bisa, lantas segera turun dari sepedanya dan membuangnya ke tanah begitu saja. Senyumnya hilang tak berbekas, sekarang ia menangis dan berlari dengan sekuat tenaga menghampiri Joongki yang sedang terkapar di tengah jalan.
Tangisnya semakin meledak, "oppa! Joongki oppa! Oppa! Bangunlah oppa! Tolong! Siapa saja tolong! Oppa jangan mati! Kumohon oppa! Sadarlah oppa! Siapa saja panggil ambulance! Cepat! Joongki oppa, bangulah! Kumohon!" ia meronta-ronta, mengguncangkan tubuh Joongki yang ada dalam dekapannya. Darah segar Joongki merembes ke pakaian yang sedang Cherlyn kenakan, persetan! Ia tidak peduli dengan hal lain, saat ini yang ia pedulikan hanyalah Joongki yang terkapar tidak berdaya dengan lumuran darah yang hebat.
Dalam sekejap banyak orang mengerumi mereka, sepuluh menit kemudian ambulance pun baru datang.
Pikiran Cherlyn pun berubah kalut, ia seperti orang gila menangis dan meraung-raung memanggil nama Joongki dalam ambulance.
Sayang mereka terlambat. Joongki....sudah tak bernyawa ketika mereka sampai di rumah sakit. Yang bisa Cherlyn lakukan hanyalah menangis. Ia sungguh berharap sebentar lagi ia akan segera terbangun di pagi hari, di atas ranjangnya yang empuk. Ia berharap ini hanyalah sebuah mimpi buruk yang tidak pernah terjadi dalam kehidupan nyata. Ia tidak mau kematian Joongki sebagai kado ulang tahun. Ia tidak bisa membayangkan dunianya tanpa Joongki, mungkin ia tidak akan bisa hidup tanpa Joongki.
Cherlyn terduduk di lantai rumah penyimpanan abu yang dingin. Ia masih mengenakan hanbok warna hitam, rambutnya juga masih tetap lusuh seperti kemarin, dan ia masih tetap menangis.
Di depannya adalah kotak abu Joongki beserta foto Joongki yang sedang tersenyum ke arahnya, membuat Cherlyn begitu merindukan senyuman itu sekaligus membuatnya terisak semakin pilu.
Seorang polisi menghampiri Cherlyn, "permisi Cherlyn-ssi, ini di temukan di tempat kejadian kemarin, saya rasa benda ini adalah milik Joongki-ssi." ia menyerahkan sebuah kotak kecil yang terdapat bercak darah di atasnya.
Cherlyn menerimanya dengan lemah. Menangis semalaman membuatnya kehabisan energi, bahkan untuk sekedar bernapas pun ia terlalu rapuh.
Ia hanya menatap kotak itu nanar. "Apa ini oppa?" tanyanya pelan pada foto di hadapannya. Ia membuka kotak itu dan detik berikutnya ia terperangah. Sebuah kalung yang sangat indah. Linontil elips dengan huruf 'J' di dalamnya. Ada selembar kertas yang dilipat delapan di dalam kotak itu.
'Cherlyn-ah~ berapa umurmu sekarang? 17 tahun? Wah kau sudah semakin tua ya? Kkkkkkk~ ^^ Cherlyn-ah~ kau harus ingat, kelak kau akan menjalani hidupmu sendiri, kau akan terbang jauh menembus cakrawala, kau akan menggapai semua mimpi besarmu, membuka lembar demi lembar baru tanpa aku di sampingmu. Tapi kau tahu bahwa aku akan selalu menyayangimu, kan? Jadi...jangan kau lupakan keberadaanku Cherlyn-ah! Selamat ulang tahun, Choding-ku sayang ^^ Dari orang yang selalu menjagamu, Jo Joongki.'
Cherlyn meremas kertas itu, ia membekap mulutnya, tangisnya sungguh hebat, seluruh badannya bergetar.
"Oppa..." rintihnya pilu, "seperti yang kau katakan kau akan selalu ada, dan menjagaku dengan seluruh cintamu, tapi...kenapa? Kenapa kau meninggalkanku? Kenapa kau menginkari janjimu, oppa?" Cherlyn tahu ia tidak akan mendapatkan jawaban apa pun dari foto di hadapannya. "Oppa...kenapa kau tega memberikan kado ulang tahun yang begitu menyakitkan? Oppa, kau kakak yang kejam!" Cherlyn terlihat begitu menyedihkan, siapa saja yang melihatnya pasti akan merasa kasihan.
"Oppa, kau bilang kau tidak mau melihatku menangis kan? Kalau begitu datanglah oppa! Hapus air mataku...Joongki oppa!" mungkin kalau ada orang yang melihat Cherlyn begini akan beranggapan bahwa Cherlyn sudah gila sekarang.
Seandainya Joongki tahu bahwa Cherlyn tak ingin ia pergi meninggalkannya di dunia ini. Seandainya Joongki tahu bahwa Cherlyn selalu ingin bersamanya. Seandainya Joongki juga pergi membawanya. Seandainya ia tahu betapa menyesalnya Cherlyn. Seandainya Cherlyn bisa memutar kembali waktu maka ia tak akan pernah menyetujui tantangan Joongki, ia tak akan pernah menaiki sepeda itu hingga membuat Joongki celaka. Tiba-tiba ia dihantui pikiran buruk bahwa kematian Joongki disebabkan oleh dirinya.
***
“Kyuhyun-ah!” Lee Teuk menepuk pundak member termuda groupnya itu, “apa yang pegang itu? Sebuah...kado?” tanya Lee Teuk penasaran dengan sebuah kotak persegi empat kecil berbungkus kertas berwarna ungu dengan sebuah pita abu-abu cantik di atasnya.
Kyuhyun mengangguk, “hari ini kan ulang tahun Cherlyn, jadi Sora memintaku untuk memberikan kado ini padanya.”
Lee Teuk menangkap hal yang janggal dari jawaban Kyuhyun barusan. “Untuk apa Sora menitipkan kadonya padamu? Bukankan mereka tinggal dalam satu rumah yang sama? Seharusnya ia bisa memberikannya sendiri padanya?”
Kyuhyun menggeleng, “tidak lagi!”
“Tidak lagi? Maksudnya?” Lee Teuk jadi bingung.
“Beberapa waktu yang lalu Cherlyn memutuskan untuk pindah ke sebuah appartment. Sora tidak tahu alamatnya dan ia juga sedang sibuk mengurusi bimbingan belajar ini-itu, mempersiapkan diri untuk ujian. Jadi...,” Kyuhyun mengangkat bahu, “aku jadi kurir sekarang.”
Lee Teuk masih tidak percaya dengan keterangan yang diberikan Kyuhyun, seperti ada sesuatu yang disembunyikan oleh Kyuhyun. Mungkinkan ia baru saja berbohong? Mungkinkah...kado itu sebetulnya berasal dari dirinya bukannya dari Sora?
“Apa kau yakin kado itu bukan darimu?” tanya Lee Teuk sekali lagi, skeptik.
“Sudahlah, jangan mengada-ada, hyung!” Kyuhyun memutuskan untuk tak menggubris leadernya itu, ia mengeluarkan ponselnya lalu mendial sebuah nomor, “oh yeobosyo Joon Myunnie,” katanya ketika terdengar suara Suho di seberang sana, “iya ini aku Kyuhyun! Sekarang EXO-K sedang ada jadwal di mana?”
Lee Teuk mendengarkan pembicaraan Kyuhyun dalam diam.
“Stasiun TV KBS? Oh baiklah terima kasih, aku hanya ingin menanyakan itu saja. Iya, sampai bertemu lagi!” Kyuhyun menutup sambungan teleponnya.
Detik itu Lee Teuk sadar, Kyuhyun ingin bertemu dengan gadis itu. Di mana ada EXO-K maka di situ pasti ada coordi-girl-nya, Cherlyn Jo.
***
Kai sedang berjalan di sebuah lorong ketika ia bertemu dengan seseorang, “oh Kyuhyun sunbaenim!” ujar Kai setengah kaget, ia membungkuk memberi hormat kemudian bertanya, “kenapa bisa ada di sini? Apakah Super Junior sunbaenim sedang ada acara on-air juga di sini?”
Kyuhyun hanya balas membungkuk lalu menggeleng singkat, “kebetulan aku bertemu denganmu Kai-ya, apa kau tahu di mana Cherlyn?”
“Cherlyn noona?” Kai nampak mengingat-ingat di mana terakhir kali ia melihat gadis itu, namun ia tidak bisa ingat sampai ia melihat D.O melintas di sampingnya. “Kyungsoo hyung, tahu di mana Cherlyn noona?” tanyanya.
D.O berhenti melangkah dan memandang Kai lalu Kyuhyun, “oh Kyuhyun sunbaenim, annyeonghaseyo,” ia pun membungkuk memberi hormat sama seperti apa yang dilakukan oleh Kai beberapa detik yang lalu.
Kyuhyun pun membalas juniornya itu dengan senang hati.
“Di mana Cherlyn noona?” ulang Kai lagi.
“Ini aku mau bertemu dengannya, barusan Baekhyun hyung meng-sms-ku untuk menemui Cherlyn di lantai 3,” jawab D.O sejujurya, “ada apa memangnya?”
“Ah ini...Kyuhyun sunbae mencari Cherlyn noona,” ujar Kai menjawab pertanyaan D.O, “ada apa ingin bertemu dengan Cherlyn noona?” tanya Kai lebih pada Kyuhyun bukannya D.O.
“Hari ini adalah hari ulang tahunnya, jadi aku membawakan sesuatu untuknya,” kata Kyuhyun sambil tersenyum.
Mata D.O langsung membelalak terkejut, “ulang tahun?”
“Benarkah? Kami tidak tahu kalau hari ini Cherlyn noona ulang tahun,” tukas Kai.
“Jadi...dia ada di lantai 3?” tanya Kyuhyun memastikan.
Ketika D.O dan Kyuhyun sampai di lantai 3 mereka mendapati Cherlyn yang sedang duduk sendirian, nampak lemas seolah tak bernyawa lagi.
Ya Tuhan, apa yang sedang terjadi pada gadis itu? Kalau memang ini adalah hari ulang tahunnya lalu kenapa ia terlihat begitu aneh hari ini? D.O merasa sedikit aneh dengan keadaan ini. Apa gadis itu sedang banyak pikiran? Entah bagaiamana, seperti ada sesuatu dalam hati D.O yang mendorongnya begitu keras untuk melakukan apapun demi meringankan semua beban yang sedang ditanggung gadis itu.
“Cherlyn-ah!” panggil D.O.
Yang dipanggil hanya mendongakkan kepalanya dengan malas, lalu detik berikutnya sebuah senyum yang nampak dipaksakan terukir di wajahnya. Lalu ada sebersit ekspresi kaget di sana setelah melihat sosok Kyuhyun berdiri di samping D.O.
“Selamat ulang tahun Cher~!” Kyuhyun tersenyum lalu mengulurkan sebuah kado yang dari tadi tak lepas dari genggamannya.
Cherlyn hanya menatap kado itu dengan blank. Ia sama sekali tak pernah membayangkan skenario seperti ini akan terjadi. Seorang Kyuhyun mengucapkan selamat ulang tahun padanya? Bahkan memberinya kado? Oh Tuhan.
Mau tidak mau Cherlyn menerima kado itu, ia tak mungkin menolak kado itu dan mempermalukan Kyuhyun di depan D.O. Betapa tak tahu dirinya Cherlyn bila ia melakukannya? Tapi...sebuah kado? Di saat ulang tahunnya? Diam-diam di dalam hati Cherlyn berdo’a semoga hal yang dulu tidak terulang lagi.
D.O hanya menatap adegan itu dengan...entahlah...ia sendiri tidak tahu bagaimana perasaannya saat ini. Ia hanya merasa senyum yang diberikan Cherlyn ketika menerima kado itu adalah sebuah senyum yang tidak tulus, begitu dipaksakan.
“Itu kado dari Sora, kemarin ia menitipkan kado itu padaku karena ia tidak tahu alamat appartmenmu dan ia sedang sangat sibuk ikut bimbingan, ia berharap semoga kau menyukai kado kecil ini,” tukas Kyuhyun.
Cherlyn memandang kado di tangannya. Ah, ternyata dari Sora.
“Maaf kalau aku merepotkanmu,” ujar Cherlyn pelan.
Kyuhyun menggeleng, “bukan apa-apa! Sekali lagi selamat ulang tahun! Semoga kau diberi panjang umur dan semua permintaanmu terkabul. Maaf ya kalau kau tidak bisa merayakannya dengan Super Junior karena kami juga sedang sibuk-sibuknya,” Kyuhyun terdengar tulus ketika mengucapkan kalimat-kalimat barusan.
“Aku tidak suka merayakan ulang tahun, kau tahu kan?” kata Cherlyn tersenyum-masih-dengan-terpaksa. Namun sepertinya Kyuhyun sama sekali tak menyadari hal itu, hanya D.O yang menyadari akan keganjilan dari senyum gadis itu.
“Baiklah, tugasku selesai! Aku harus segera kembali bekerja! Semoga harimu menyenangkan!” kata Kyuhyun. “Oh iya, sebaiknya kau segera memberi tahu alamat barumu pada Sora,” pesan Kyuhyun sebelum akhirnya berpamit.
Sekarang hanya ada D.O dan Cherlyn di salah satu koridor sepi itu.
D.O duduk di sebelah Cherlyn tanpa diminta, ia sama sekali tak mengatakan sepatah kata pun.
“Kenapa kau kemari?” tanya Cherlyn, sekarang mereka berdua sudah bisa berbicara dengan banmal satu sama lain, mungkin karena mereka berdua seumuran?
D.O sudah akan membuka mulutnya untuk menjawab bahwa Baekhyun yang menyuruhnya, namun ia mengurungkan niatnya. Pada akhirnya ia menjawab, “bukankah kau coordi-ku? Apa aku tidak boleh mencarimu?”
Tentu saja sudah jelas apa jawabannya.
“Ada masalah apa kau mencariku?” tanya Cherlyn dengan sangat datar, setelah bertemu dengan Kyuhyun barusan rasanya perasaannya hari ini sudah benar-benar buruk. Lebih buruk dari apa pun.
“Sepertinya yang punya masalah itu kau bukannya aku,” ujar D.O tepat sasaran.
Cherlyn diam sejenak, bagaimana pria itu bisa tahu? Apa sudah jelas sekali di dahinya tertulis dengan huruf besar-besar bahwa ia sedang bermasalah?
“Tak penting bagaimana aku tahu, yang penting adalah kau selalu punya kami untuk berbagi segalanya, aku siap mendengarkan keluh kesahmu jika kau mau. Siapa tahu aku bisa meringankan bebanmu?” tawar D.O seolah bisa membaca pikiran Cherlyn. “Asal kau tahu saja! Aku tidak suka melihatmu tersenyum dengan terpaksa seperti tadi.”
Cherlyn mengangkat wajahnya, memandang mata gelap itu. Oh astaga! Tidak lagi! Jantungnya mulai berulah lagi. Ia merasakan debar jantungnya bisa mengalahkan debur ombak di pantai, sungguh kencang menghantam karang dada kirinya. Untuk sesaat ia bisa lupa akan dunia di sekitarnya yang masih tetap berputar mengikuti porosnya, sekujur tubuh Cherlyn berhenti bergerak dan hanya terpaku pada sosok pria itu. Sungguh aneh. Hanya dengan memandang sepasang mata besar itu bisa memberikan efek yang hebat pada setiap organ yang bersemayam dalam tubuh Cherlyn.
Selebihnya tak ada yang angkat bicara baik Cherlyn maupun D.O. Cherlyn terlihat enggan untuk membuka mulutnya lagi sementara menurut D.O akan lebih baik jika ia diam saat ini, ia akan bicara jika memang gadis itu sudah siap untuk bicara.
Sungguh si luar dugaan Cherlyn, pria itu sama sekali tidak mengungkit hal yang berhubungan dengan ulang tahunnya. Apa pria itu mengerti dengan kondisi yang sedang ia alami?
***
“Baekhyun-ah, kau bisa mendengar apa yang sedang mereka bicarakan?” tanya Chanyeol.
Baekhyun dan Chanyeol memang sedang mengintip D.O dan Cherlyn dari kejauhan.
“Entahlah, nampaknya mereka tidak bicara apa-apa lagi,” seberapa pun Baekhyun memasang telinganya baik-baik untuk menguping kedua anak manusia itu, ia tetap tak bisa mendapatkan hasil yang memuaskan.
“Sepertinya idemu mengirim Kyungsoo untuk mengorek informasi salah besar,” komentar Chanyeol.
“Tunggu saja dulu! Aku yakin Kyungsoo bisa membuat gadis itu nyaman menceritakan masalahnya, lagi pula kelihatannya Kyungsoo sudah paham dengan benar kalau Cherlyn memang sedang ada masalah,” ujar Baekhyun setengah berbisik.
Apakah benar hal yang diperkirakan Baekhyun akan terjadi?
:::::::::::::::::::::END OF THIS CHAPTER:::::::::::::::::::::
Yahoooooooo~ everyone!!!!! How’s life? Been waiting for me? Ahaha no? Alright then! So...what do you think about this chapter? Worse than the previous chapter, ha? Okay, chill out! So sorry for the late update of this DJ Couple story ^^v i’ve been so busy being a turtle (?) anyway ahahaha XD hope you guys leave some advices below! Would mean the world for me :’) thanks a lot to the admins for publishing my forever absurd story, and much love to my beloved readers *kisses&hugs* i would be nothing wothout you guys :’)
P.S : So so soooo sooorryyy in the introduction chapter i made a mistake, Baekhyun and Chanyeol called D.O “hyung” tho D.O is younger than them, i used to think that D.O was older XD LOL that was absurd~ ^^v anyhow i’ve corrected my mistake in this short chapter, so i hope that you guys are willing to forgive my silliness ahahaha *90 degree bow* kamsa~

Minggu, 10 Juni 2012

{Introduction} DJ Couple - Do Kyungsoo - Jo Cherlyn

Kali ini Cherlyn sungguh merasakan ketegangan luar biasa menjalar ke sekujur tubuhnya. Ia tidak akan sebingung ini jika ia tahu bahwa dirinya sedang mengidap suatu penyakit yang mampu membuatnya setegang ini. Sayang itu tidak terjadi! Ia tidak sedang sakit apa-apa. Ia hanya...sedang jatuh cinta? Entahlah! Satu-satunya penjelasan logis yang bisa melintasi neuron-neuron dalam otaknya hanyalah makhluk-kelewat-memukau-bersuara-emas di hadapannya saat ini, Do Kyung Soo atau yang biasa dipanggil D.O itu. Pria itulah satu-satunya alasan yang membuatnya membeku tak berdaya bak manekan di toko pakaian. Sungguh demi Tuhan, ia terpukau bukan main. Ia bisa membaca bagaimana sifat D.O hanya dengan sekali melihatnya. Ini adalah pertemuan pertama mereka. D.O adalah pria yang baik, perhatian, dan bisa diandalkan, pikir Cherlyn.
*****
Saat itu Cherlyn tidak bermaksud untuk bertemu siapa pun. Termasuk dengan pria itu. Siapa? Tentu saja Cho Kyuhyun. Kenapa? Karena ia takut. Cherlyn takut apabila mereka bertemu lagi maka ia akan jatuh cinta lagi kepada Kyuhyun. Cherlyn tahu waktu itu Kyuhyun dan Super Junior akan tampil bernyanyi di atas panggung, makanya ia berusaha menghindar sebisa mungkin, namun hal yang tidak terduga malah menimpanya. Ia bertemu dengan pria lain, yang justru membuatnya merasakan aliran aneh dalam dadanya. D.O waktu itu juga sedang tampil bersama EXO di panggung yang lain. Entah apakah ia hanya terbawa perasaan atau apa, tapi ia tidak bisa melepas matanya dari D.O ketika itu hingga penampilan EXO selesai.
 *****
Cherlyn pun segera menyadari kelinglungan yang menimpanya seusai penampilan EXO. Ia buru-buru pergi ke backstage. Apa yang sebenarnya Cherlyn lakukan di tempat yang banyak berkeliaran idol-idol halyu itu? Ia memang bekerja sebagai salah satu staff di sebuah gedung acara music mingguan yang selalu mendatangkan penyanyi-penyanyi korea untuk menampilkan lagu-lagu mereka lalu membacakan chart lagu yang sedang populer minggu ini. Di backstge ia melihat beberapa pria yang nampak kelelahan memasuki sebuah ruangan khusus, tak perlu banyak bicara Cherlyn tahu itu ruangan tunggu yang khusus disediakan untuk Super Junior. Cherlyn bersembunyi di balik sebuah gantungan pakaian dorong yang entah kenapa bisa ada di sini. "Hey kamu," seru seseorang membuat Cherlyn terlonjak. Syukurlah bukan Kyuhyun, batin Cherlyn begitu ia tahu siapa yang mengagetkannya barusan."Iya?"
"Kenapa kamu masih berdiri saja di situ? Cepat bawa pakaian-pakaian ini ke tempat EXO!" perintah pria yang ternyata merupakan salah satu staff juga.
"Apa?" Cherlyn mlongo tidak tahu harus berbuat apa, ia memang staff tapi biasanya bukan ini tugasnya. Biasanya ia hanya mengecek apakah lightning untuk panggung sudah oke, apakah kameranya oke, pokoknya semua yang berhubungan dengan panggung.
"Cepatlah mereka harus segera tampil lagi!" pria itu mendorong Cherlyn begitu saja.
Mau tidak mau Cherlyn hanya bisa menurut tanpa berkata apa-apa. Akhirnya ia mendorong pakaian-pakaian itu ke ruang tunggu EXO yang berada di dekat ruang tunggu Super Junior. Tak disangka keringat dingin membasahi tengkuknya. Untung saja pintu ruang tunggu Super Junior sedang tertutup rapat, mustahil bagi Kyuhyun melihatnya. Akhirnya Cherlyn sampai juga di depan ruang tunggu EXO. Dengan hati-hati ia memutar kenop pintu tanpa mengetuk dulu. Entah bagaimana ia lupa menjatuhkan manner yang sudah dipelajarinya sejak kecil dimana? Ia tahu seharusnya ia mengetuk terlebih dahulu. Begitu ia masuk ia langsung disuguhi berbagai pasang mata yang menatapnya. "Um...ini pakaian untuk penampilan selanjutnya," ucap Cherlyn ragu. Matanya menyapu seluruh isi ruangan hingga ia melihat D.O sedang duduk di pojokan ruangan, mereka saling bertemu pandang dan entah bagaimana aliran aneh itu kembali muncul dalam dadanya.
"Hoi Cherlyn!" suara itu mengagetkan Cherlyn. "Apa yang kau lakukan di sini?"
Cherlyn menoleh, mendapati Lee Teuk, Leader Super Junior sudah berdiri di belakangnya. Cherlyn hanya bisa meringis berdosa, entah dosa apa yang telah ia perbuat.
"O..Oppa, ak...aku...mengantar pakaian!" Cherlyn memperlihatkan gantungan pakaian-pakaian yang tadi ia dorong.
"Ow~ begitu?!" komentar Lee Teuk. Sementara semua member EXO hanya menatap mereka penuh minat. "Yasudah, pergilah menyapa member yang lain, Kyuhyun pasti senang bertemu denganmu!" usul Lee Teuk, tanpa memerhatikan bgaimana reaksi Cherlyn ia lalu menoleh kepada semua member EXO, "hallo anak-anak, bagaimana penampilan kalian tadi?" Lee Teuk memperlihatkan sisi ke-seniorannya kali ini.
EXO memang belum lama ini baru debut, jadi wajar kalau Lee Teuk terus memerhatikan mereka dan memberi dukungan yang besar mengingat mereka memang dibesut dari management yang sama, SMent. "Sungguh hebat!" sahut member EXO bersamaan. Namun D.O tidak nampak memerhatikan Lee Teuk, saat ini matanya hanya tertuju pada satu objek, Cherlyn. Sementara Cherlyn sendiri bingung bagaimana harus menolk ajakan Lee Teuk untuk menyapa Super Junior, menyapa Kyuhyun lebih tepatnya.
"Hyung, gadis itu siapa?" tanya Baekhyun pada Lee Teuk. "Ah ini adalah Cherlyn, dia...." Lee Teuk bingung bagaimana memperkenalkan Cherlyn, "Apa sebenarnya hubunganmu dengan Kyuhyun?" bisik Lee Teuk pada Cherlyn.
"Eh?" Apa Lee Teuk tahu tentang perasaan Cherlyn pada Kyuhyun selama ini?
Lee Teuk tertawa, "dia adalah adik kecil Super Junior," jelas Lee Teuk pada member EXO. Chanyeol mengangguk-angguk paham, "wah beruntung sekali."
"Ah oppa...maaf aku harus segera pergi," Cherlyn buru-buru permisi sebelum semuanya terlambat. Terlambat! Kyuhyun berdiri di ambang pintu, sebetulnya ia ingin menemui Suho, Leader Exo-K. Ia sama sekali tidak tahu bahwa Cherlyn ada di sini.
"Oh~ Kyuhyun hyung!" ujar Suho riang. Sementara Cherlyn hanya terpaku pada tempatnya berdiri di sebelah Lee Teuk. Ia menggigit bibir bawahnya, gugup.
"Cherlyn-ssi~ kau ada di sini?" tanya Kyuhyun.
Cherlyn tidak berani menatap Kyuhyun, hanya mendukkan kepala, "permisi" lalu pergi menyelonong, melewati tubuh Kyuhyun di ambang pintu.
"Cher~" panggil Kyuhyun nyaris seperti bisikan ketika Cherlyn melewatinya.

***** 

Kali ini Cherlyn bisa bernafas dengan lega, walaupun mereka bertemu namun Cherlyn tidak membuat kontak mata dengan Kyuhyun, jadi dia rasa semuanya pasti akan baik-baik saja. Ia 100% sadar bahwa ia tidak boleh lagi memendam perasaan pada Kyuhyun. Kenapa? Karena Kyuhyun adalah kekasih Sora. Ia tidak mungkin mau melukai perasaan sepupunya itu. Mereka berdua sudah seperti kakak dan adik, apalagi setelah Karin, saudara kembar Cherlyn memutuskan untuk hidup bersama ayah mereka di New York dan meninggalkan Cherlyn hidup di Korea bersama keluarga Sora. Sementara ibunya sendiri memilih untuk tinggal di Paris, mengurusi butik fashionnya di sana. Ayah Cherlyn adalah seorang pianis sekaligus komposer yang mengajar di Juilliard, lalu ibunya adalah seorang designer di Paris. Selama di Korea ia sudah cukup merepotkan keluarga Sora. Cherlyn yakin ia pasti bisa mengubur perasaannya pada Kyuhyun. Tiba-tiba bayangan seseorang melintasi pikirannya tanpa diperintah oleh otaknya. Dan orang itu tak lain adalah D.O. Cherlyn tidak tahu kenapa, tapi setiap kali ia melihat pria itu, rasanya ada perasaan aneh yang menggelitik dadanya. Kenapa? Perasaan apa itu? Cherlyn benar-benar tidak tahu. Dan kenapa sekarang ia justru memikirkan D.O? Apa yang salah dengan Cherlyn hari ini?

*****

"Kenapa kau terlihat gusar?" suara Suho mengagetkan D.O.
"Ah~ tidak! Aku tidak apa-apa," ujar D.O berbohong. Siapa saja bisa tahu bahwa D.O nampak tidak tenang. Semenjak ia melihat gadis yang bernama Cherlyn itu, entah kenapa perasaannya mendadak jadi aneh. Ia tidak tahu apa yang ia rasakan.
"Girl i can't explain what i feel...My Baby Baby Baby yeah...I lost my mind," tiba-tiba D.O bergumam, sedang latihan bernyanyi lagu What Is Love yang akan ia nyanyikan bersama Baekhyun sebentar lagi.
Suho hanya memandangi main vocalist groupnya itu dengan heran, "yasudah! Sebentar lagi giliranmu tampil," Suho menepuk bahu D.O, memberikan semangat.
D.O mengangguk, ia harus segera bersiap, "Baekhyun-ah, ayo!"
Di depan panggung, Cherlyn sedang mengecek lightning. "Yang di sini sudah ok, bagaimana yang di atas?" ia bertanya pada orang di sebelahnya seraya mendongak melihat lightning yang ada di atas panggung.
"Aku sedikit khawatir dengan lightning yang ada di atas situ," Cherlyn menunjuk sebuah lightning, "nampaknya tidak dipasang dengan benar."
"Oh...benarkah?" tanya orang itu.
"Lebih baik kau cek ke atas, bisa gawat kalau lightning itu jatuh menimpa orang yang ada di panggung," terang Cherlyn.
"Baiklah!"

*****

 Cherlyn sedang memerhatikan tatanan panggung, "dekorasi panggung sudah siap, kamera juga sudah standby." Ia nampak mencontreng beberapa bagian yang tertera pada layar iPhonenya.
"Bagaimana? Bisa dimulai?" tanya salah seorang PD pada Cherlyn yang terlihat sedang menimang-nimang sesuatu.
"Apa Sung Jin sudah selesai membetulkan lighting tadi ya?" tanya Cherlyn pelan, lebih kepada dirinya sendiri.
"Jadi bagaimana Cherlyn-ssi? Bisa dimulai sekarang?" PD itu mengulangi pertanyaannya, merasa Cherlyn tidak menjawab pertanyaan sebelumnya.
Cherlyn mengangguk sedikit bimbang, "ah saya rasa begitu, PD-nim!" dalam hati Cherlyn berharap semoga semuanya memang sudah siap. Semoga temannya yang bernama Sung Jin sudah selesai membetulkan lightning tadi.
Sementara itu, D.O dan Baekhyun sudah bersiap di atas panggung, masing-masing dari mereka sudah memegang mic yang disediakan. PD juga sudah memberi aba-aba untuk mulai mengambil gambar mereka.
Recording pun dimulai, Baekhyun dan D.O mulai unjuk kebolehan dalam hal menyanyi. Mereka menyanyikan lagu yang berjudul What is Love dengan awal yang sempurna.
Cherlyn yang berdiri di depan panggung pun kembali tak bisa mengalihkan pandangan dari D.O yang sedang bernyanyi. Diam-diam ia menahan napas dan memasang telinganya baik-baik, suara emas D.O menerobos membran timpani Cherlyn begitu saja, lagu itu teralun dengan indah dan Cherlyn begitu menyukai lagu itu, seakan setiap lyric yang dibawakan D.O mampu mengendap dalam relung hati dan jiwa Cherlyn. Ia menyukai sensasi yang disuguhkan padanya melalui lagu itu. Sensasi yang aneh dan Cherlyn sendiri tak mampu menerjemahkannya ke dalam kata-kata.
Belum sampai setengah lagu dinyanyikan, tiba-tiba sesuatu nampak berkilat-kilat dari atas panggung.
Cherlyn yang pertama kali menyadari hal itu pun mendongak. "Astaga! Lightningnya masih belum benar." Ia mendadak merasa kelabakan. "Ini gawat!"
Perasaan cemas mulai menjalar ke seluruh tubuh Cherlyn. Seharusnya ia tak menyuruh Sung Jin membetulkan lightning itu sendirian, seharusnya ia ikut dengan Sung Jin tadi.
Cherlyn hendak beranjak namun langkahnya tiba-tiba berhenti begitu ia mendengar suara dentuman keras.
Mata Cherlyn melebar, lightning itu jatuh tepat di sebelah D.O. Oh Tuhan apa dia terluka?
D.O sontak berhenti bernyanyi walaupun music pengiring terus mengalun, raut wajahnya kelihatan begitu terkejut. Dan kakinya mendadak merasa bergetar.
Baekhyun yang berdiri tak jauh di samping D.O pun langsung menoleh ke arah suara tumbukan dua buah benda itu. Mulutnya terbukaㅡbukan hendak bernyanyi karena memang itu bukan partnya melainkan part D.Oㅡkarena syok. Ia langsung menghampiri D.O, "Kyungsoo hyung, kau tidak apa-apa?" kata-kata itulah yang terlontar dari mulut Baekhyun. Ia tidak peduli apakah saat ini mereka sedang ada dalam acara on-air atau off-air, yang ia pedulikan saat ini adalah keadaan teman satu groupnya itu. "Kau baik-baik saja?" Baekhyun memegang pundak D.O. Mata besar D.O bertambah kian besar. Ia benar-benar syok.
Ternyata tak hanya D.O dan Baekhyun saja yang merasa terkejut, semua orang yang ada di studio itu pun terkejut bukan main, termasuk Cherlyn. Bagaimana bisa ada kejadian tidak mengenakkan seperti ini?
Keadaan di studio pun mulai riuh. Para penggemar yang menonton pun berteriak-teriak dengan histeris, mereka khawatir perihal keadaan idola mereka.
PD segera menyuruh para cameraman menghentikan pengambilan gambar.
Para kru yang ada di balik panggung pun segera menarik Baekhyun dan D.O yang masih tercengang untuk kembali ke backstage.
"D.O-ssi, anda tidak apa-apa?"
"D.O-ssi, apa anda terluka?"
"D.O-ssi...?"
"D.O-ssi...?"
"D.O-ssi...?"
Banyak pertanyaan yang ditujukan kepada D.O. Karena ia masih dalam keadaan terkejut ia tidak bisa mencerna berbagai pertanyaan itu, dan ia hanya bisa menangkap nada khawatir dari mereka semua.
"Aku tidak terluka, tenang saja! Aku hanya terkejut!" ujar D.O tidak ingin membuat semua orang khawatir.
Baekhyun terus saja berada di samping D.O, "hyung, kau benar-benar tidak apa-apa?"
"Aku baik-baik saja Baekhyun-ah! Benda yang jatuh itu tidak mengenaiku." tutur D.O.
"Sungguh? Syukurlah kalau begitu, hyung. Tadi aku sangat kaget!" Baekhyun merangkul pundak D.O.
Mereka segera berjalan ke ruang tunggu member EXO, di dalam sana reaksi yang ditunjukkan tidak jauh berbeda. Mereka semua sangat terkejut dan khawatir pada keadaan D.O.
Saat ini yang D.O khawatirkan bukanlah dirinya sendiri, melainkan penampilan mereka yang harus rusak gara-gara D.O.
"Itu bukan salahmu, hyung." ujar Sehun.
"Iya benar. Kau tak usah khawatir mengenai penampilan kalian yang rusak!" timpal Kai. "Kau bukan orang yang harusnya disalahkan dalam hal ini, hyung."
"Ini murni kecelakaan! Jadi tidak ada yang harus disalahkan!" kata Chanyeol.
D.O tetap merasa tidak enak, "tapi..."
"Sudahlah Kyungsoo-ya! Biarkan manager kita yang membereskan masalah ini." Suho mencoba menenangkan temannya itu.
"Semuanya akan kembali baik, hyung!" Chanyeol menambahkan.
D.O tetap memandang member-member EXO yang lain dengan tatapan bersalahnya. Matanya yang besar itu memperkuat kesan bersalah di wajah D.O.
"Sudahlah! Stay cool ya, hyung!" kata Baekhyun merangkul pundak D.O sekali lagi.

*****

Di sisi lain Cherlyn dimarahi habis-habisan oleh atasannya. Ia dituding tidak becus dan telah lalai dalam bekerja. Semua kesalahan yang terjadi dilimpahkan sepenuhnya padanya, tidak peduli seberapa Cherlyn mencoba membela diri, ujung-ujungnya ia tahu bahwa pemecatan adalah akhir dari masalah ini. Manager EXO juga sudah dengan tegas menyatakan bahwa ia sangat kecewa hari ini dan bisa-bisa masalah ini akan diperpanjang dengan aksi penuntutan kalau saja D.O sampai terluka. Untungnya D.O baik-baik saja, dan Cherlyn merasa sangat bersyukur akan hal itu. Bersyukur karena tidak ada aksi penuntutan dan karena tidak terjadi luka fisik pada D.O. Cherlyn sadar bahwa ia tidak akan pernah mengampuni dirinya sendiri kalau sampai terjadi lagi kejadian seperti dulu. Ia tidak mau ada lebih banyak orang yang terluka karena dirinya.
"Maafkan saya karena telah teledor, Pak." kata itu terucap oleh Cherlyn dengan sangat pelan nyaris seperti bisikan.
"Kau tahu kerugian macam apa yang terlah kau akibatkan?" bentak atasan Cherlyn dengan emosi yan meluap-luap.
Cherlyn tak berani mengangkat wajahnya dan menatap atasannya. Ia hanya membiarkan orang itu melampiaskan amarahnya.
Cherlyn tak akan membantah karena memang ia merasa pantas menerima berbagai macam sumpah serapah itu.
"Mungkin aku memang salah karena telah memperkerjakan bocah ingusan yang baru lulus SMA sepertimu, mulai sekarang kau dipecat!" kata-kata itu seakan meruntuhkan langit di atas kepala Cherlyn, bumi yang dipijak Cherlyn pun seakan bergoyah ingin menghempaskan Cherlyn ke luar angkasa. Seolah-olah bumi dan langit sudah tidak menginginkan kehadirannya.
Kepalanya tertunduk begitu dalam, mau tidak mau ia harus menerima adegan pemecatan ini dengan lapang dada. Cherlyn pun membungkukkan badannya memohon diri dari hadapan atasannya yang keras itu. Setidaknya ia masih mendapatkan uang pesangon darinya. "Maafkan saya sekali lagi," akhirnya ia pun pergi untuk membereskan barang-barangnya.

*****

"Apa? Gadis itu dipecat?" tanya D.O tanpa sadar begitu mendengar kabar yang dibawa oleh Lee Teuk.
Lee Teuk hanya mengangguk lemas, ia merasa begitu prihatin dengan apa yang menimpa boyband juniornya ini. Sekaligus ia juga merasa kasihan pada Cherlyn yang harus kehilangan pekerjaannya.
"Tapi Lee Teuk sunbae, bagaimana gadis itu...ah siapa namanya?" Chanyeol tidak bisa menyelesaikan pertayaannya karena lupa dengan nama gadis itu.
"Cherlyn," sahut Lee Teuk.
"Iya Cherlyn. Bagaimana Cherlyn-ssi bisa berhubungan dengan kejadian yang menimpa Kyungsoo hyung? Apa dia yang membuat benda itu jatuh dan hampir menimpa Kyungsoo hyung?" tanya Chanyeol akhirnya.
"Bukannya begitu! Cherlyn itu bekerja di bagian panggung, ia seharusnya memastikan bahwa semua hal yang berhubungan dengan panggung itu sudah OK, dan tadi sebetulnya dia sudah merasa ada yang aneh dengan lightning itu, lantas ia menyuruh salah seorang co-workernya untuk membetulkan lighting itu tapi seperti belum selesai dan malah jatuh di tengah-tengah penampilan D.O dan Baekhyun." terang Lee Teuk panjang kali lebar kali tinggi dibagi dua. "Suaranya terdengar begitu khawatir di telepon tadi, dia memintaku untuk mengatakan bahwa dia sangat menyesal. Dia sangat khawatir terhadap keadaan D.O."
D.O merasa begitu bersalah, seakan-akan gadis itu harus kehilangan pekerjaan karena dirinya.
"Lee Teuk sunbae!" panggil D.O.
"Iya?" sahut Lee Teuk
"Boleh aku meminta nomor telepon gadis itu?" pinta D.O dengan mata belo yang seperti puppy eyes.
"Boleh saja, tapi untuk apa?" Lee Teuk heran.
"Dia dipecat gara-gara aku, aku jadi tidak enak hati padanya. Lagi pula...kalau kami berdua memang sama-sama menyesal atas apa yang terjadi hari ini..." D.O memberi jeda sebentar, membuat semua orang yang ada dalam ruang tunggu EXO itu penasaran, "kami berdua bisa mempertanggungjawabkannya bersama-sama." lanjut D.O pada akhirnya.
"Mempertanggungjawabkannya?" Suho membeo di samping D.O.
"Bersama-sama?" kali ini Kai yang membeo.
"Maksudnya?" Lee Teuk bingung dengan ucapan D.O.
"Tolong berikan dulu nomor telepon gadis itu, sunbae?! Akan aku jelaskan nanti."
Kata-kata D.O terdengar begitu penuh misteri bagi indera pendengaran siapa pun yang ada dalam ruang tunggu EXO itu.

*****
"Oi yeoching," panggil Baekhyun pada Cherlyn.
"Ahh namching oppa, annyeonghaseiyo~" Cherlyn membungkuk memberi salam pada Baekhyun. Ia menyambut Baekhyun dengan seulas senyum cerah khas dirinya.
D.O mengikuti Baekhyun dari belakang, "sejak kapan kalian menjadi seakrab ini, bahkan berbicara secara informal dan saling memanggil 'namching-yeoching'? Apakah kalian sedang menjalin sebuah hubungan khusus?" tanya D.O tak sepenuhnya ingin tahu.
Baekhyun merangkulkan tangannya ke bahu D.O yang lebih pendek darinya, "apa kau cemburu, Kyungsoo hyung?" godanya.
D.O sama sekali tidak merespon dan hanya memasang poker face. Entah apa yang sedang ada dalam benaknya, hanya ia dan Tuhan yang tahu.
Sementara Cherlyn hanya tersenyum melihat tingkah kedua orang itu, ia tahu Baekhyun sangat suka bercanda dan sangat humoris sementara D.O sedikit lebih pendiam.
Ia juga tahu bahwa Baekhyun tadi hanya bercanda ketika memanggilnya dengan sebutan 'yeoching' dan ia mengikuti permainan Baekhyun dengan memanggilnya 'namching' sungguh menggelikan memang. Tentu saja mereka bukanlah pasangan kekasih.
"Oh Cherlyn-ssi apa kabar?" tanya Chanyeol yang tiba-tiba muncul di belakang D.O dan Baekhyun. Satu lagi orang 'kelainan' datang, batin Cherlyn. "Kabarku baik, Chanyeol-ssi, bagaimana denganmu?" Cherlyn masih menggunakan bahasa formal terhadap Chanyeol, ia baru bisa menggunakan bahasa informal terhadap Baekhyun saja, mungkin karena sifat Baekhyun yang nyeleneh dan beda dari yang lainnya itu makanya ia bisa cepat akrab dengannya dibandingkan dengan member EXO yang lain.
"Aku juga baik," jawab Chanyeol dengan suara yang berat, sungguh tidak sesuai dengan tampangnya yang imut-imut. Suara berat itu mengingatkan Cherlyn pada Simon D.
Cherlyn tersenyum, ia sudah mulai terbiasa dengan kehadiran EXO di sekelilingnya. Ia sudah mulai tidak merasa canggung lagi berbicara dengan mereka walaupun masih menggunakan bahasa yang formal. Ia juga sudah mulai bisa mengendalikan jantungnya agar tidak melompat keluar dari rongga dadanya ketika ia melihat D.O dari radius yang dekat. Ia sendiri juga masih bertanya-tanya kenapa jantungnya selalu berdebar lebih kencang dari biasanya ketika ia bertemu dengan D.O. Terkadang ia takut kalau D.O dan member EXO lain bisa mendengar degup jantungnya yang sangat keras.
"Hyungdeul ayo kita berlatih, Kkamjong dan Suho hyung sudah menunggu di ruang practicing," seru Sehun, member paling muda EXO K, "annyeonghaseiyo Cherlyn-ssi, sudah lama datangnya?" tanyanya ketika melihat sosok Cherlyn.
Cherlyn tersenyum melihat Sehun, seraya menggelengkan kepalanya. Ia sedang berada di gedung SMent untuk bekerja.
Lalu apa yang sedang ia lakukan bersama member EXO K yang hendak practicing? Mulai dari beberapa hari yang lalu ia resmi menyandang status sebagai cordy baru EXO K. Jadi itulah pekerjaan barunya, setelah ia dipecat dari pekerjaan lamanya sebagai staff sebuah acara musik mingguan di Korea. Sebetulnya Cherlyn tidak ingin menerima tawaran D.O untuk menjadi cordy 6 pria ini. Tapi karena D.O merasa sangat menyesal dan terus-terusan menyalahkan dirinya sebagai alasan yang membuat Cherlyn sampai dipecat, ia tak punya pilihan lain selain menerima tawaran itu. Toh tak ada ruginya diterima, bayarannya jauh lebih besar. Apakah Cherlyn seorang yang matrealiatis? Tidak. Ia tahu orang tuanya cukup kaya untuk membiayai hidupnya di Korea, hanya saja ia ingin hidup dengan mandiri, dengan penghasilannya sendiri tanpa bergantung pada keluarga Sora. Ia sudah merencanakan untuk segera menyewa sebuah apartment dengan uang hasil keringatnya sendiri dan tinggal sendiri di sana. Toh ia juga sudah lulus SMA, jadi ia yakin bahwa orang tuanya akan memberi ijin untuk tinggal sendiri.

*****
 
Waktu itu Cherlyn begitu kaget ketika sebuah nomor tak dikenal meneleponnya.
"Yeobosyo...iya aku Cherlyn. Ini siapa?"
"Aku D.O member EXO K," ujar suara di seberang sana.
 "Apa?" Cherlyn mlongo tidak percaya pada pendengarannya.
"Kau pasti bingung dari mana aku bisa mendapat nomor teleponmu, kan? Aku dapat dari Lee Teuk sunbae." jelas D.O.
Cherlyn bingung harus berkata apa. Kenapa D.O tiba-tiba meneleponnya? Apakah ia mau minta pertanggungjawaban atas kejadian jatuhnya lightning itu? Apa D.O marah padanya dan ingin menuntut balas? Ah tidak mungkin! Tapi kenapa D.O bisa nekat meneleponnya?
"Ah begitu...umm...aku minta maaf D.O-ssi! Atas kejadian itu...kau tahu kan? Umm...aku sungguh sangat menyesal," kata Cherlyn tulus.
"Aku tahu, Lee Teuk sunbae sudah cerita." suara D.O di ujung sana terdengar begitu menenangkan jiwa. Suaranya memang indah!
"Begitu? Apa kau terluka? Kau baik-baik saja?" tanya Cherlyn masih dengan nada khawatir.
"Tenang saja Cherlyn-ssi! Aku tidak terluka dan aku baik-baik saja! Sungguh aku lelah menjawab pertanyaan yang itu-itu saja sejak tadi." terdengar D.O sedikit tertawa singkat dari ujung sana.
Diam-diam dalam hati Cherlyn bersyukur D.O masih bisa tertawa.
"Jadi...kenapa kau tiba-tiba meneleponku?" tanya Cherlyn pada akhirnya.
"Umm..itu...aku ingin bertanggungjawab atas kejadian pemecatanmu," tukas D.O membuat Cherlyn terperanjat.
"Bagaimana kau bisa tahu aku dipecat?"
"Lee Teuk sunbae yang bilang."
"Itu bukan salahmu, D.O-ssi! Justru aku yang sepatutnya merasa bersalah padamu," kata Cherlyn jujur.
"Karena itu...kita berdua sama-sama merasa bersalah!" D.O memberi jeda sebentar, "Bagaimana kalau kita berdua saling bertanggungjawab?"
"Caranya?" Cherlyn sedikit bingung kemana sebenarnya arah pembicaraan ini.
"Aku akan mengusahakan agar kau mendapat pekerjaan lagi, tapi bukan di tempatmu yang dulu. Melainkan di tempat kami, sebagai cordy baru EXO K, bagaimana kau setuju?" tawar D.O.
Cherlyn lagi-lagi dibuat mlongo oleh ucapan D.O, "apa kau bilang?"
"Apa aku harus mengulanginya lagi? Katakan saja kau setuju atau tidak?"
"Umm....aku..." Cherlyn bingung harus bilang iya atau tidak, ia harus memikirkannya matang-matang terlebih dahulu.
"Tidak akan ada ruginya untukmu! Kau mau mendapatkan pekerjaan baru, kan? Aku benar-benar merasa tidak enak hati karena kau dipecat Cherlyn-ssi," sekali lagi D.O menawarkan, "jadi iya atau tidak?"
"Tentu saja aku tidak mau menjadi pengangguran, tapi...beri aku waktu untuk berpikir terlebih dahulu D.O-ssi!" pinta Cherlyn memelas.
"Baiklah! Kuhubungi lagi besok, pikirkan hal ini baik-baik Cherlyn-ssi! Kita bisa saling bertanggungjawab dengan cara ini," D.O menutup sambungannya terlebih dahulu.
Cherlyn pun merasakan kepalanya berdenyut.
Dan sekarang Cherlyn sudah benar-benar menerima tawaran D.O kepadanya. Sekarang ia adalah cordy EXO K, dan entah kenapa ia menyukai pekerjaan barunya itu.

Rabu, 07 Maret 2012

First Coffee~

Kopi pertama pagi ini. Manis, tertutup pahit. Seperti dua orang yang berpura-pura tidak saling cinta, karena bosan dan kecewa.


Kopi pertama pagi ini. Manis di awal, lalu pahit hingga habis. Seperti seseorang yang dibuat jatuh cinta, lalu tiba-tiba ditinggalkan.


Kopi pertama hari ini. Pahit, gelap, dan harum. Seperti kenangan lama yang tak sengaja mampir.


Kopi pertama hari ini. Pahit, gelap,

dan harum. Seperti rasa penasaran

yang terlalu cepat selesai.


Kopi pertama hari ini. Pahit, gelap, dan terpendam. Seperti sepasang kekasih yang sudah lama saling bosan.


Kopi pertama pagi ini. Manis, kental, dan harum. Seperti rindu yang tidak kunjung selesai.


Kopi pertama hari ini. Manis,

membekas, bikin deg-degan. Seperti dua orang yang saling menemukan, satu sama lain.


Kopi pertama pagi ini. Pahit, gelap,

pekat. Seperti dosa yang ditutupi

dengan rapi.


Kopi pertama pagi ini. Hangat, pekat, tenang. Seperti dua orang kesepian yang saling meramaikan.


Kopi pertama pagi ini. Hitam senyap, tak bersisa. Seperti cahaya

terakhir dari sebuah supernova.


Kopi pertama pagi ini. Hitam, pahit, dan penuh ampas. Seperti penolakan yang tidak tega untuk disampaikan.


Kopi pertama hari ini. Hitam, pahit,

membekas. Seperti bayangan masa

lalu yang tidak cukup buram untuk

diabaikan.


Kopi pertama pagi ini. Pahit, manis, hangat. Seperti dua orang yang bertemu di saat yg salah, lalu saling melewatkan.


Kopi pertama pagi ini. Manis, harum, hangat. Seperti tidak sengaja melamunkanmu di tengah

perjalanan.


Kopi pertama pagi ini. Manis, hangat, pekat. Seperti cinta yang tumbuh tanpa permisi.


Kopi pertama pagi ini. Manis, pahit,

hangat. Seperti rindu yang tercecer di

jalan pulang dari rumahmu.


Kopi pertama hari ini. Manis, kental, harum. Seperti cinta yang semakin ditahan, semakin sengit.


Kopi pertama pagi ini. Manis,

hangat, pekat. Seperti dua orang yang garis hidupnya bersinggungan, oleh sebuah kebetulan.


Kopi pertama pagi ini. Pahit, hambar, penuh ampas. Seperti pasangan yang sudah tidak cocok tapi memaksa untuk cocok, karena takut sendirian lagi.


Kopi pertama pagi ini. Manis, harum, senyap. Seperti dua orang yang saling menunggu kata cinta, tapi tidak ada yang berani mengucapkan.


Kopi pertama pagi ini. Pahit, pekat,

penuh ampas. Seperti jatuh cinta tapi tak dianggap.


Kopi pertama pagi ini. Pahit, pekat,

bersisa. Seperti ditinggalkan

seseorang, tanpa kata maaf.


Kopi pertama pagi ini. Pahit, tersamar manis. Seperti seseorang yang kesulitan membedakan jatuh cinta dengan rasa penasaran.


Kopi pertama pagi ini. Pahit, tanpa

rasa lain. Seperti seseorang yang

menghabiskan masa mudanya

mencintai orang yang salah.


Kopi pertama pagi ini. Manis, terlalu cepat dingin. Seperti dua orang yang mulai saling kenal, lalu salah satu mundur di tengah jalan.


Kopi pertama pagi ini. Tumpah.

Seperti rindu yang terlalu rewel.


Kopi pertama pagi ini. Manis setelah diaduk. Seperti cinta yang tersembunyi, di orang yang tidak pernah disangka-sangka.


Cr : Raditya dika


Published with Blogger-droid v2.0.4

Sabtu, 04 Februari 2012

All I Ever Wished Is You : Best Friend Forever

That guy...the half middle east half irish-british BEST FRIEND of mine, was waiting on a bus stop...for me, obviously his best friend! :)))

I can tell it was such a bright morning.

He wore that jacket and jeans perfectly which made him looked even more FIT than any other outfits he ever worn. Seriously, i got my heart beated so fast like a G6 as i walked closer to him. He stood up, and to be honest i really couldn't stand on the way his beautiful hazle eyes stare at me. Oh My Gosh, can You take me now? I'm dying to see that most beautiful eyes of him.

Ok stay cool! He's my best friend even since i was eight! I can't ruin our friendship, and i totally don't want! :(

I was walking on my pajama, believe me i had reason for that! He's smiling and handing me over another jacket he brought from home.

"Here!"

"Thanks, Zayn!" i couldn't imagine what would i do without him by my side.

"You looked pathetic," he teased me. "Ok, with this stupid pink pajama on? Well i do look pathetic now!" i sighed a bit.

"I'm sorry about your house," Zayn said.

"Oh, you know?!" i kinda surprised.

"Yeah, Jessica texted all the students on Sophomore class."

Not that girl again....oh please!!

"Wow! That was so....bitchi!" i was frustrated.

"Hey what's this?" my hand touched something, i pulled something out from the right pocket of jacket i was wearing. A little present. I opened the little box.

"Happy Birthday?" Zayn said.

"It's beautiful, Zayn." i saw a necklace. A half of heart sign with 'BF' written on it, "where's the another half?" i asked.

Zayn also pulled out something from his pocket. It was another half heart sign on his key chein. And 'F' was written on it.

Zayn put mine and his together.

"Best Friend Forever," i said. It was quit touching i swear, "oh Zayn, that's sweet!"

"Do you like it?"

"I love it! It's the best thing that happened to me all day!"

I tied my hair up with my hands and Zayn put the necklace on my neck.

"Not bad, huh?" he asked.

"Yes! Umm...no," i pouted as i remembered how bad was this morning started. Wasps are all around my house and everything was so messed up, i meant it's my birthday!!! I even planned my sweet seventeen party, now where am i supposed to hold it?

"This is the worst birthday on history birthdays!" i said that quit laud, and i....not really sure that Zayn was about to hold my hand, but then...he just didn't! I didn't know, probably he was trying to calm me.

But the bus was coming!

"Hey let's go!"

******


Published with Blogger-droid v2.0.4

Kamis, 02 Februari 2012

Let's Grow Up!!

Beberapa jam terakhir ini Sora terus-terusan memainkan lagu yang sama di iPod kesayangannya. Lagi. Lagi. Dan lagi. Ia memutar Beyoncé Broken-hearted Girl tanpa henti.


"You're the only one I wish I could

forget. The only one I love to not forgive. And though you break my heart. You're the only one. And though there are times when I

hate you 'cause I can' t erase the times that you hurt me and put

tears on my face. And even now while I hate you it pains me to say, I know I'll be there at the end of the day. I don't wanna be without you babe. I don't wanna a broken heart. Don't wanna to take breath without you babe. I don't wanna to play that part"


Setiap orang bisa melihat dengan jelas bahwa Sora sedang dalam keadaan yang biasa disebut patah hati. Sekarang pertanyaannya adalah, kenapa Sora bisa mengalami keadaan semacam itu?

Jawabannya hanya ada pada satu orang di dunia ini. Cho Kyuhyun.

Menyebut nama orang satu itu saja sudah membuat Sora ingin memotong urat nadi di pergelangan tangannya, sungguh!

Setiap penggemar Super Junior tentunya tahu bahwa member termuda Super Junior itu baru saja mengikuti acara blind-date bersama aktris Yeon Joo sekaligus acara We Got Married versi China bersama seorang aktris Shanghai yang-entah-siapa-namanya Sora sama sekali tidak ingin mengingatnya.

Tiba-tiba Sora mengganti lagu di iPodnya menjadi lagu Adele Someone Like You.


"I heard that you're settled down. That you found a girl and you're married now. I heard that your dreams came true. Guess she gave you things I didn't give to you."


Arrrrr~ Sora merasa kepalanya ingin meledak detik itu juga, kenapa lagu-lagu yang ia putar bisa begitu menyindir kehidupan percintaannya yang masih dalam tahap pemula itu? Heran!

Ia pun kini beralih ke dalam kamarnya, meninggalkan iPod kesayangannya di ruang tamu dekat jendela raksasa yng langsung menyuguhkan keindahan pemandangan di luar rumah.

Ia berdiri di depan cermin, "aku tahu aku memang tidak secantik gadis-gadis itu, lalu kenapa?" tak sengaja ia melirik kalender yang terpasang di dinding dari pantulan cermin di hadapannya.

"Cish~ sepertinya orang sepertiku memng tidak berjodoh dengan bulan Februari," Sora mencebik kesal. Sekarang adalah tanggal satu Februari 2012. Besok adalah hari ulang tahun seorang wanita yang paling tidak ingin Sora ingat-ingat. Siapa lagi kalau bukan Song Qien alias Victoria si leader girlband f(x) besutan SMentertainment, dimana Super Junior juga bernaung di bawahnya.

"Kenapa alam semesta seakan-akan menakdirkan garis hidup mereka saling bersinggungan?" Sora sadar benar bahwa tepat sehari setelah ulang tahun Victoria merupakan ulang tahun seorang pria yang akan sangat teramat sukar untuk dilupakan, Kyuhyun tentu saja.

"3 Februari 2012, apa yang harus aku lakukan?" Sora mendesah dan mengacak-acak rambutnya, merasa buntu dan tertekan.

"Jangan harap kau akan mendapat kado dariku! Jangankan kado, ucapan selamat ulang tahun pun tidak!" Sora menjerit dalam hati, "TIDAK! Tidak akan berhasil!"

Ia yakin 99,9% bahwa hatinya tidak akan mengikuti perkataan akal sehatnya, ia hanya akan berakhir di hadapan Kyuhyun menyanyikan lagu ulang tahun dengan suara sumbangnya. Setidaknya itulah yang sekarang ada dalam khayalan Sora.

"Ahhhh~ TIDAK!!"

Ia menghempaskan tubuhnya ke atas kasur dengan frustasi. Tiba-tiba iPhone kepunyaannya bergetar pelan, berarti ada notification untuknya.

Sebuah pesan singkat.


From : 한시교

Ahahahaha~ kau tahu? Tidak? Hari ini si Monyet Blonde memakai outfit yang sangat aneh di airport >< semoga mereka mendarat di Taiwan dengan selamat! Pesawat Hello Kitty itu lucu! 귀엽다~ ^ ^ ㅋㅋㅋㅋㅋㅋㅋㅋㅋ


Sora mulai mengingat-ingat, kenapa Shi Kyo mengiriminya pesan semacam itu.

.

.

.

.

Benar! Super Show 4 Taiwan! Super Junior akan mengadakan konser selama 4 hari di Taiwan, dan itu berarti Kyuhyun akan melewati ulang tahunnya yang ke-24 di sana, di negara asal Victoria. "TIDAK!"

Sora makin depresi.

Menurut kabar yang ia dapat, Kyuhyun, Sungmin, Ryeowook, dan Shindong akan terbang ke Taiwan esok hari. Tapi kenapa?

Satu-satunya hal masuk akal yang berhasil masuk ke dalam benak Sora adalah, KYUHYUN INGIN MERAYAKAN ULANG TAHUN VICTORIA!!!!! Щ(ºДºщ)

Sora benar-benar kalap dan tidak bisa berpikir jernih sekarang. Terlalu banyak hal yang mengusik batin dan kejiwaannya akhir-akhir ini.

Ia memilih untuk segera tidur, berharap ia bisa amnesia dadakan dan melupakan segalanya.

"Besok ketika kau terbangun, semuanya akan kembali normal, Sora-ya!" ia berusaha menanamkan sugesti di dalam kepalanya.


*****


Di tempat lain...

Kyuhyun sedang sibuk memandangi layar ponselnya dengan tatapan blank. Entahlah bagaimana hal semacam ini bisa dikatakan suatu kesibukan? ╮(╯_╰")╭

Sungmin menatap room-mate-nya itu dengan prihatin. Setiap penghuni dorm Super Junior ini pasti tahu betul siapa orang yang bisa membuat magnae mereka itu bertingkah begitu bodohㅡyang bukan merupakan tabiatnya.

"Kenapa kau tidak menelponnya?" tanya Sungmin pada akhirnya.

"Apakah timing-nya tepat, hyung?" jawab Khuhyun dengan pertanyaan.

"Apa maksudmu?" tanya Sungmin gemas, "paling tidak kabari dia kalau kita akan pergi ke Taiwan besok!"

"Besok," Kyuhyun seakan berpikir, "mungkin ia sedang bersedih sekarang." Kyuhyun sedikit murung.

"Kenapa? Karena kau akan melalui ulang tahunmu di Taiwan bukannya di sini bersamanya?" Sungmin tak mengerti.

"Entahlah! Perasaanku tidak enak! Semenjak acara WGM Lee Teuk hyung episode 16 tayang sabtu lalu, ia sama sekali tak menghubungiku," Kyuhyun beralih pada laptopnya, ia membuka sebuah aplikasi internet kemudian mengunjungi account twitternya.

Sign in as @GaemGyu.

Ia membuka account twitter kepunyaan Sora.

"Astaga! Apa dia cemburu?" Sungmin jadi merasa begitu ingin tahu. "Bagaimana mungkin kalian tidak keep in touch satu sama lain sejak kemarin sabtu? Kalian sepasang kekasih, kan?"

"Entah hyung! Aku sendiri juga bertanya-tanya," Kyuhyun menggeleng lemas.

Sungguh tragis, Kyuhyun benar-benar tidak mengerti bagaimana seharusnya ia bertindak di saat seperti ini.

"Kyuhyun-ah, hubungi dia! Ajak dia bertemu lalu jelaskan semuanya! Sebelum semuanya terlambat," Sungmin menyarankan.

Sementara Kyuhyun hanya diam saja, matanya terus terpanjer pada layar laptop ASUS kepunyaannya.


@Grandhonggg : D-3 what should i do?


@Grandhonggg : Seandainya aku bisa memasak pasti aku akan membuatkannya 9chupbansang untuk ulang tahunnya ㅜㅠ


@Grandhonggg : Tomorrow's Vic's birthday >< 설마아아아아~ ㅠ.ㅠ


@Grandhonggg : #nowplaying Beyoncé ㅡ Broken-hearted Girl ㅜㅠ 전아픈사람이에요~


@Grandhonggg : 규아저씨가나쁜남자요~ :p don't you dare to ask me any present for your birthday! Go ask Song Qien or Yeon Joo or that woman you met in Shanghai!!!


@Grandhonggg : Apalah gunanya wanita yang tidak bisa memasak? Bahkan mematikan kompor saja tak becus X(


@Grandhonggg : @jungsungha do you have free time tomorrow? I need to talk to you in person! URGENT!!


Kyuhyun sedikit terperanjat, siapa itu Jung Sungha? Kenapa Sora ingin menemuinya? Kenapa? Kenapa ia tidak menghubunginya sama sekali? Kenapa? Terlalu banyak kenapa ini-kenapa itu memenuhi rongga otaknya.

Dari status twitter Sora, nampaknya ia sedang memang sedang marah pada Kyuhyun. Dan hal itu tidak hanya karena satu sebab saja, melainkan karena beberapa sebab.

Kyuhyun bingung apa yang harus ia perbuat.

Apa mungkin saran Sungmin tadi patut untuk dicoba? Haruskah Kyuhyun menekan seluruh egonya kali ini?


*****


Published with Blogger-droid v2.0.4

Jumat, 20 Januari 2012

Proud of You, Boys!!!

After MAMA in Singapore, GDA in Japan, finally...it's time for SMA in Korea :') i'm feeling so proud of Super Junior and ELFs ♡♥♡♥♡♥ i think it's a great start of 2012 :D


Published with Blogger-droid v2.0.2

☆Created Couples

☆Created Couples
Chocolates♥Chronicles♥Miracles

☆Chronicles Couple

☆Chronicles Couple
Choi Siwon ♥ Cho Kyu Hyun

☆Other Couples

☆Other Couples
another world of Choi Sora's life

☆Uri Chingu

☆Uri Chingu
Choi Sora's Friends