Kamis, 03 November 2011

{|KyuRyu|} Late Autumn Scene


Theme Song : Late Autumn by Kyuhyun feat. Yoon Jung Shin


Instrumental : Autumn Scene by Yiruma


 

 
otjangeul yeoreo boasseo
myeot beoli nune ttuieosseo
jogeum ireun geot gatjiman ibeosseo
geoul ap nae moseubeun geuttae geu moseub
 
옷장을 열어 보았어
벌이 눈에 띄었어
조금 이른 같지만 입었어
거울 모습은 그때 모습

ssaneurhaeseo deo johasseo
golmogeun haega jiryeohae
keopihyangi geu ttaero nal deryeoga
syowin dou gyeouroseul barabodeon geu ttaero
 
싸늘해서 좋았어
골목은 해가 지려해
커피향이 때로 데려가
쇼윈도우 겨울옷을 바라보던 때로

geurae neoyeosseo nal derigo naon geon
nae jumeoni sog nae soneul kkog jabdeon
geu hae neujgaeurui neo ijen eodireul geodni
neoui balsoriga geuriwo
 
그래 너였어 데리고 나온
주머니 손을 잡던
늦가을의 이젠 어디를 걷니
너의 발소리가 그리워

 
barameul masyeoboasseo
gaseumdobogo pahaeseo
hangyeol na ajin gaseumeun jaechoghae
himdeun bami ogi jeone dora gajago
 
바람을 마셔보았어
가슴도 보고파해서
한결 나아진 가슴은 재촉해
힘든 밤이 오기 전에 돌아 가자고

geurae neoyeosseo nal derigo naon geon
nae jumeoni sog nae soneul kkog jabdeon
geu hae neujgaeurui neo ijen eodireul geodni
neoui balsoriga geuriwo
 
그래 너였어 데리고 나온
주머니 손을 잡던
늦가을의 이젠 어디를 걷니
너의 발소리가 그리워

geurae neoyeosseo gaeureul gareuchyeojun
galsaeg geuriumi kkeutieobsneun bam
dagaol nae gyeoureul ije junbihaeya hae
bami gilgo gin nae gyeoureul
niga neomu manheun nae gyeoureul
 
그래 너였어 가을을 가르쳐준 갈색
그리움이 끝이 없는
다가올 겨울을 이제 준비해야
밤이 길고 겨울을
니가 너무 많은 겨울을
 
---
 
I opened the closet.
A few clothes caught my eyes.
Although I thought it was a little early, I wore them.
Standing in front of the mirror, I look the same as back then.

I liked it more because it was cold.
The sun is setting on the streets.
The coffee scent brings me to that time.
When I was looking at Winter clothes through the shop window.

Yes, it was you that brought me out of there. 
You closely held my hand that was in my pocket.
You during the late Autumn of that year.
Where are you walking now?
I miss the sound of your footsteps.

I tried to breathe in the wind because my heart was also missing you.
My heart felt much better and hastened me.
Let's go back before the hard night comes.

Yes, it was you who brought me out of there.
You closely held my hand that was in my pocket.
You during the late Autumn of that year.
Where are you walking now?
I miss the sound of your footsteps.

Yes, it was you who taught me Autumn.
A night with endless brown loneliness.
I have to prepare for my Winter that's approaching.
My Winter that has long nights. 
My Winter that has a lot of you.

Selasa, 01 November 2011

A Prayer of A Secret Admirer

Ketika pertama kali melihatnya, aku tahu ia bukan orang biasa.
Ketika pertama kali mendengarnya, aku tahu ia punya banyak pengalaman.
Ketika aku mencari tahu tentangnya, aku tahu ia benar-benar mengagumkan.
Ketika itu turun hujan lebat, namun aku masih bisa mendengar suaranya.
Saat itu juga, ia membuatku terkesan bukan main, ketika pertama aku mengagumi kemampuan inteleknya, ketika itu aku percaya bahwa aku akan mengidolakannya sama seperti gadis-gadis lain di barisan depan.
Kian dalam aku tahu, bahwa ia tak hanya pintar IQ-nya, tapi juga EQ sekaligus SQ, aku makin terkesan.
Entahlah, mungkin rasa kagum yang mengakar dalam hati dan benakku ini bisa berubah menjadi rasa cinta suatu hari nanti.
Aku tak akan pernah tahu.
Mungkin ini hanya akan berakhir sebagai perasaan yang bertepuk sebelah tangan.
Aku sudah menyiakan mental untuk kemungkinan paling buruk.
Ia tak mungkin melirikku, kami bahkan tak saling mengenal.
Dibandingkan dengan aku, kurasa masih ada gadis lain di luar sana yang akan lebih memikatnya, yang jauh lebih pantas bersanding dengannya.
Pria bernama Kim Kibum itulah pemilik sah dari kata-kata barusan.
Ingin rasanya kuukir namanya di atas semua lembar kertas dalam bukuku, tapi sayangnya aku tak bisa.
Untuk saat ini, aku hanya menulisnya di sini.
Aku harap ia bisa hidup dengan bahagia untuk kedepannya.
Aku yakin, Tuhan akan selalu membimbingnya dalam jalan kehidupannya.
Tentu saja jalan kehidupan manusia itu berbeda-beda.
Termasuk jalanku dan jalannya.
Oleh karena itu, walaupun aku hanya mengaguminya untuk saat ini, dan kemungkinan tidak akan bertemu lagi atau bahkan sempat mengenalnya secara nyata, tapi aku harap ia tetap menjadi pribadi yang aku segani.
Kim Kibum yang pintar, cerdas, baik, dan taat beragama.
 ---
First Meeting
-27 November 2010-
"Aku tidak tahu apakah aku bisa atau tidak," gadis itu berujar pada teman di sebelahnya.
"Memangnya kenapa kalau kau tidak tahu? Aku tahu kalau kau pasti bisa," gadis di sebelahnya berusaha meyakinkan temannya yang sedang diterpa kegalauan tingkat akut itu, "aku selalu tahu kau pasti mampu mengikuti ajang seperti ini, percayalah padaku Sora-ya!" ia menepuk bahu gadis yang disinyalir bernama Sora.
"Begitukah menurutmu, Rin Young-ah?"
Gadis bernama Rin Young itu mengangguk pasti.
"Tapi walau bagaimana pun aku tetap merasa tidak percaya diri," kata Sora terdengar frustasi, "dibandingkan dengan mereka, aku ini apa?"
Rin Young menghela napas berat,"dengar ya Sora-ya! Aku rasa kau harus membuang sifat mindermu itu jauh-jauh!"
Sora menggeleng lesu, "susah~"
Rin Young berdecak sedikit kesal dengan sikap sahabatnya yang satu ini, "tentu saja susah kalau kau sama sekali tidak punya keinginan seperti ini!"
Semenjak masih duduk di bangku junior high Sora memang sudah mengidap penyakit kurang percaya diri yang luar biasa.
Setiap kali ia harus mewakili sekolahnya untuk mengikuti kejuaraan Bahasa Inggris, ia pasti selalu menolak dengan alasan tidak percaya diri dan selalu mengatakan bahwa masih banyak orang lain di sekolahnya yang memiliki kemampuan berbahasa inggris jauh lebih baik darinya.
"Ayolah jangan jadi ayam pengecut, Sora-ya! Tunjukkan kalau kau jug apunya kemampuan!"
"Tapi mereka jauh lebih baik!"
"Ahhh~ terserah kau saja kalau begitu, memang susah berbicara padamu," tukas Rin Young sebelum akhirnya ia melangkah pergi meninggalkan sahabatnya sendirian di dalam ruang kelas 10-4 itu.
---
"Baiklah anak-anak, semuanya sudah berkumpul?" tanya guru wanita berparas ayu itu.
"Belum, Seonsaengnim! Kurang satu murid lagi."
"Siapa yang belum datang memangnya?"
"Emm... Sora. Choi Sora dari kelas 10-4 belum menampakkan batang hidungnya."
Saat ini jam sudah menunjukkan pukul 06.35 pagi hari, hampir semua murid-minus Sora-yang akan dikirim untuk mengikuti lomba Bahasa Inggris tingkat senior high sudah berkumpul di depan gerbang sebuah sekolah menengah berbasis internasional di kawasan Seoul, Korea Selatan.
"Aish, kemana anak ini? Kita bisa telat gara-gara dia," celutuk salah seorang murid.
Sang guru wanita nampak sedikit khawatir, "baiklah! Kita tunggu saja dalam mobil, kalau sepuluh menit lagi dia tidak datang maka kita akan berangkat tanpa dia," putusnya berusaha sebijak mungkin.
Para murid pun segera memasuki sebuah mobil van warna abu-abu yang sekiranya bisa menampung sebanyak 15 kepala itu.
Tak butuh waktu sepuluh menit, seorang gadis dengan seragam abu-abunya berlari menuju mobil van di mana guru Bahasa Inggris dan teman-temannya telah menanti.
"Hosh~ Hosh~ maaf saya telat, hosh~" napasnya tersenggal-senggal karena berlari.

☆Created Couples

☆Created Couples
Chocolates♥Chronicles♥Miracles

☆Chronicles Couple

☆Chronicles Couple
Choi Siwon ♥ Cho Kyu Hyun

☆Other Couples

☆Other Couples
another world of Choi Sora's life

☆Uri Chingu

☆Uri Chingu
Choi Sora's Friends